Laba BRI (BBRI) Mei 2025
Monday, June 30, 2025       08:50 WIB

JAKARTA, investor.id -PT Bank Rakyat Indonesia Tbk () atau BRI mencetak laba bersih tahun berjalan secara individu ( bank only ) mencapai Rp 18,64 triliun pada lima bulan tahun 2025 (5M25) atau periode Januari-Mei 2025. Laba bersih itu terkontraksi -14,87% secara tahunan ( year on year /yoy).
Mengacu laporan keuangan BRI pada Minggu (29/6/2025), perolehan laba bersih hanya pada Mei 2025 sebesar Rp 3,63 triliun. Perolehan secara bulanan itu juga turun -7,18 secara month on month (mom) dan -10,93% yoy.
Penurunan laba bersih BRI telah terjadi sejak awal tahun, semenjak perusahaan membukukan provisi besar-besaran untuk mengantisipasi risiko pemburukan kredit di masa mendatang. Namun demikian selama lima bulan berjalan, sejatinya juga telah mencatatkan adanya perbaikan kinerja keuangan dari berbagai pos.
Sebagai gambaran, penurunan laba bersih BRI sempat turun sampai dengan -58,34% pada 1M25, kemudian konsisten penurunan menyusut menjadi -14,87% dari laba bersih 5M25. Begitu juga yang terjadi pada pendapatan bunga, provisi, serta pengelolaan beban bunga tetap terkendali. Di samping itu, kredit BRI mulai menunjukkan geliat pertumbuhan yang lebih baik.
Secara rinci, pendapatan bunga -0,84% yoy menjadi Rp 66,81 triliun pada 5M25, menjadi penurunan terendah sejak Januari. Perolehan ini salah satunya didukung kredit BRI yang tumbuh 5,01% yoy menjadi Rp 1.262,71 triliun, melanjutkan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam dua bulan terakhir. BRI sendiri menargetkan kredit konsolidasi tumbuh 7-9%.
Sedangkan beban bunga -0,93% yoy menjadi Rp 21,32 triliun, juga secara konsisten masih dijaga menurun meskipun mulai terjadi kenaikan dibandingkan bulan lalu. Alhasil, pendapatan bunga bersih ( net interest income /NII) relatif dijaga stabil Rp 45,48 triliun atau turun tipis -0,79% yoy pada 5M25.
Hasil NII sejalan dengan rasio margin bunga bersih ( net interest margin /NIM) pada 5M25 sebesar 6,15% dan pada Mei sebesar 5,96%. NIM dari tersebut semakin menjauh dari sasaran manajemen yang mematok level 7-7,3% pada 2025.
Di samping itu, perbaikan perolehan laba bersih juga disokong perolehan dividen sebesar Rp 230,03 miliar. Sementara pendapatan komisi/ fee masih lanjut terkontraksi -8,97% yoy menjadi Rp 8,22 triliun.
CoC Dekati Sasaran, DPK Tumbuh Positif
Selanjutnya ada beban provisi yang untuk pertama kalinya di tahun ini bergerak turun sebesar -0,89% yoy menjadi Rp 17,73 triliun hingga 5M25. Seperti yang diketahui sebelumnya, telah melakukan pencadangan besar-besaran yang tercatat meningkat sampai dengan 188,49% yoy pada Januari lalu.
Ketika itu, biaya kredit ( cost of credit /CoC) berada di level 5,57%. Rasio CoC terus menurun hingga 5M25 sebesar 3,46%, mendekati posisi yang diharapkan manajemen yakni sebesar 3-3,2% di akhir tahun ini.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) melanjutkan tren positif meski pertumbuhannya masih rendah yaitu 1,70% yoy menjadi Rp 1.423,87 triliun. Penghimpunan dana masyarakat oleh BRI itu melanjutkan pertumbuhan positif setidaknya dalam tiga bulan terakhir sejak Maret 2025.
Berikut komposisi DPK dari di akhir Mei 2025:

  • giro tumbuh 7,00% yoy menjadi Rp 387,21 triliun;

  • tabungan naik 5,03% yoy menjadi Rp 538,56 triliun; dan

  • deposito susut -5,19% yoy jadi Rp 498,09 triliun.

Dengan komposisi tersebut, maka mencatat perbaikan rasio dana murah ( current account saving account /CASA) menjadi sebesar 65,02% yang berakhir pada 5M25. Namun, posisi ini masih lebih rendah dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar 67,54%.
Perbaikan kinerja penghimpunan dana beberapa bulan belakangan ini juga membuat likuiditas BRI yang tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga di level 88%. Posisi ini bisa dipertahankan perseroan di selama lima bulan belakangan ini, di tengah tantangan penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
Hingga Mei 2025, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing bertengger di posisi 2,39% dan 15,26%.
Adapun penutupan perdagangan pada Jumat (27/6/2025), saham menyentuh 3.830 atau meningkat +1,86%. Sedangkan secara year to date (ytd), saham masih terkorekasi 6,13%.

Sumber : investor.id
An error occurred.