Kata Ahli soal Saham BBCA BBRI Cs
Wednesday, October 15, 2025       09:05 WIB

JAKARTA, investor.id - Saham empat bank besar alias big banks melemah sejalan dengan indeks harga saham gabungan ( IHSG ) yang juga tertekan pada perdagangan Selasa (14/10/2025). IHSG anjlok 1,95% ke level 8.066,52 dengan 583 saham ditutup memerah.
Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk ()/BCA -1,02% ke Rp 7.250, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk ()/BRI -3,01% ke Rp 3.550, saham PT Bank Mandiri Tbk () -3,31% ke Rp 4.090, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk () atau BNI -2,56% ke Rp 3.800.
Saham-saham tersebut membukukan net sell asing. Saham terkena net sell asing tertinggi Rp 424,12 miliar, saham net sell asing Rp 301,78 miliar, saham net sell asing Rp 240,37 miliar, dan saham net sell asing Rp 107,65 miliar.
Equity Analyst Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan bahwa saham-saham perbankan mengalami koreksi akibat dilego investor asing. Adapun langkah keluar daripada investor asing tersebut, dilatarbelakangi oleh kinerja keuangan para emiten perbankan yang tidak menunjukan kemajuan seperti yang diekspektasikan para investor.
"Outflow (di sektor keuangan) sejalan dengan kinerja keuangannya. Jika kurang sesuai ekspektasi, seperti loan growth yang tumbuh di bawah konsensus pasar, atau kita lihat bottom line-nya terkoreksi, ini akan berpengaruh. Karena penurunan bottom line berarti ada potensi yield dividend-nya juga turun. Padahal banyak investor yang mengharapkan dividen saham-saham perbankan. Sejauh ini saya lihat kinerja keuangan perbankan belum cukup positif hingga kuartal-III ini," ucap Ratih kepada B Universe secara daring, Senin (13/10/2025).
Ratih mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan stimulus dan kebijakan moneter yang menggairahkan investor secara jangka pendek. Misalnya saja, penempatan saldo anggaran lebih (SAL) Rp 200 triliun di bank-bank pemerintah yang membuka ruang bagi penurunan bunga kredit perbankan, atau penurunan suku bunga acuan hingga 4.75%. Meski demikian, masih terlalu dini untuk melihat dampak dari stimulus jumbo tersebut.
"Semoga kebijakan moneter dan fiskal yang diberikan pemerintah akan berdampak positif ke sektor perbankan pada kuartal-III," tambah Ratih.
Terakhir, Ratih mengatakan bahwa saham-saham perbankan saat ini masih layak untuk dilirik dan diakumulasi untuk investasi jangka pendek.
"Secara teknikal, harga saham perbankan sudah berada di area bottom semua. Jadi ini menarik, ya, untuk investor yang ingin mengakumulasi bisa dengan porsi yang kecil dulu. Buy on weakness dengan porsi yang minim. Beli di area level support-nya sekarang, jual di area resistance sambil kita melihat adanya benar-benar inflow dari investor asing di saham-saham perbankan," pungkas Ratih.

Sumber : investor.id
An error occurred.