Harga Emas Tergelincir, Pasar Bersiap Sambut Data Penting AS
Thursday, September 25, 2025       08:31 WIB

NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan Rabu (24/9/2025), setelah dolar AS menguat. Logam mulia itu turun dari rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high /ATH) yang dicapai sehari sebelumnya.
Dikutip dari Reuters, pelemahan harga emas itu seiring investor menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed.
Harga emas spot melemah 0,74% menjadi US$ 3.736,3 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 3.791 per ounce pada Selasa (23/9/2025). Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,2% di level US$ 3.768,1 per ounce.
Selama sebulan terakhir, harga emas naik 10,82% dan melonjak 40,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu ( year on year /yoy). Sedangkan secara year to date (ytd), harga emas telah melejit sebesar 43,84%.
Penguatan dolar AS tercermin dari indeks dolar yang naik sekitar 0,6%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Imbal hasil ( yield ) obligasi AS tenor 10 tahun juga ikut bergerak naik.
"Harga emas masih mencerna komentar dari The Fed kemarin serta ketegangan geopolitik dengan Rusia. Investor cenderung hati-hati menjelang rilis data ekonomi AS," ujar Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Phillip Streible.
Ketua The Fed Jerome Powell sehari sebelumnya tidak memberikan sinyal baru terkait arah suku bunga, hanya menekankan perlunya keseimbangan antara risiko inflasi yang masih tinggi dan perlambatan pasar tenaga kerja.
Pemangkasan The Fed
Saat ini, pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tambahan The Fed masing-masing 25 basis poin pada tahun ini, satu di Oktober dengan probabilitas 94%, dan lainnya di Desember dengan probabilitas 77%, menurut CME FedWatch Tool.
Fokus investor kini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan AS yang akan dirilis Kamis (25/9/2025), serta indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (26/9/2025), yang menjadi indikator inflasi favorit The Fed.
Di sisi geopolitik, militer Ukraina mengklaim telah menghantam dua stasiun pompa minyak di wilayah Volgograd, Rusia, pada Rabu dini hari. Kondisi ketidakpastian geopolitik biasanya membuat emas lebih menarik sebagai aset safe haven .
Selain emas, harga logam mulia lain juga ikut melemah. Perak spot turun 0,4% ke US$ 43,84 per ounce, platinum terkoreksi 0,7% ke US$ 1.468,44 per ounce, dan paladium anjlok 0,7% ke US$ 1.211,45 per ounce.

Sumber : investor.id