Enam Saham Tahan Banting Diramal Naik hingga 30%
Thursday, May 22, 2025       17:58 WIB

JAKARTA, Investor.id- Sebanyak enam saham defensif alias tahan banting diprediksi bisa naik hingga 30% lebih di tengah volatilitas pasar saham yang ditaksir masih tinggi. Keenam saham itu adalah , , , , , dan .
Berdasarkan riset DBS, indeks harga saham gabungan ( IHSG ) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik tajam, sebesar 16%, menembus level 7.000, setelah menyentuh dasar pada April di kisaran 5.900-6.000. Ini tak lepas dari penundaan eksekusi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
DBS menilai, sentimen pasar saham makin baik, setelah AS dan China sepakat bernegosiasi, yang hasilnya berupa penurunan tarif bea masuk (BM). Ini akan mampu menahan indeks untuk selalu di atas 7.000.
"Tetapi, kami percaya, volatilitas masih ada, karena penundaan tarif resiprokal hanya sementara dan akan ada aksi profit taking, setelah indeks lari kencang," tulis DBS dalam riset, dikutip Kamis (22/5/2025).
Dari sisi dalam negeri, DBS menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,9% menjadi 4,8% tahun 2025, seiring rendahnya realisasi kuartal I dan kemungkinan imbas dari penerapan tarif tinggi AS untuk barang Indonesia.
Seiring dengan itu, DBS menurunkan proyeksi pertumbuhan laba bersih emiten di BEI menjadi 5% dari 9%, setelah hasil kuartal I keluar. Kemudian, target IHSG dipangkas dari 7.900 menjadi 7.350 sampai akhir 2025, setara PER 12 kali, -1,5 standar deviasi rata-rata 10 tahun.
"Tarif tinggi AS akan mengerem laju pertumbuhan ekonomi dunia. Tetapi, kami memandang positif prospek saham semester II, lantaran valuasi sekarang atraktif," tulis DBS.
Saham Pilihan dan Target Harga
Dalam kondisi seperti ini, DBS memilih saham defensif sebagai pilihan. Di puncak, ada PT Bank Central Asia Tbk (), karena emiten memiliki likuiditas kuat yang bisa menyokong NIM dan pertumbuhan kredit.
Lalu ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (), karena perusahaan kuat di bisnis mi. DBS juga menyukai saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (), karena memimpin di bisnis minimarket. Di sektor telko, DBS memilih saham PT Indosat Tbk () dan PT Telkom Indonesia Tbk (), di mana Telkom menawarkan dividen yield tinggi, mencapai 7%.
DBS merekomendasi buy saham , , , , , dan dengan target harga masing-masing Rp 12 ribu, Rp 2.500, Rp 14.300, Rp 2,600, Rp 3.200, dan Rp 3.100.


Sumber : investor.id
An error occurred.