BTN Genjot Perolehan Dana Murah
Monday, October 13, 2025       09:19 WIB

JAKARTA,investor.id -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () membidik perolehan dana murah atau current account savings account (), berupa tabungan dan giro, melalui layanan digital di sisa 2025.
Direktur Information Technology BTN Tan Jacky Chen menjelaskan, BTN telah memulai transformasi digital dengan mengintegrasikan sejumlah platform seperti Bale by BTN dan Bale Properti untuk dapat menghadirkan pengalaman yang seamless (tidak terputus) bagi nasabah saat melakukan transaksi keuangan.
"Kami mengupayakan bagaimana prosesnya seamless karena kami ingin berkembang sebagai bank yang customer-centric (berpusat pada nasabah) dan mengerti kebutuhan nasabah. Dengan begitu, mereka akan loyal bertransaksi dengan BTN. Jadi, kami harus memahami apa yang menjadi keinginan nasabah," tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (12/10/2025).
Menurut Jacky, BTN telah berangsur-angsur menumbuhkan kepercayaan nasabah melalui transformasi digitalnya, seperti tercermin dari jumlah transaksi di Bale by BTN yang telah mencapai 5,7 juta hingga September 2025, jauh meningkat dibandingkan period yang sama tahun lalu sebanyak 3,3 juta.
"Peningkatannya sudah dua kali lipat di bulan kesembilan tahun 2025, sehingga ini menunjukkan adanya kepercayaan dari nasabah terhadap inisiatif digital BTN. Kami juga menawarkan Bale Merchant, Bale Korpora dan lain-lain, tujuannya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan nasabah yang spesifik," papar dia.
BTN meningkatkan Net Interest Margin (NIM) sebanyak 139 basis poin menjadi 4,4% pada semester I 2025, seiring dengan upaya perseroan menurunkan biaya dana dan meningkatkan . Hingga akhir 2025, BTN membidik porsi lebih dari 54% dari total dana pihak ketiga
Dengan adanya pertumbuhan yang signifikan tersebut, Jacky mengatakan, BTN terus memastikan availability (ketersediaan) dan reliability (kehandalan) sistem untuk menjawab kebutuhan nasabah. Hal ini dilakukan dengan memperkuat sisi infrastruktur teknologi informasi, mulai dari jaringan hingga kesiapan data center.
Dia menegaskan, infrastruktur digital tersebut harus cukup mumpuni ketika ada insiden tak terduga dan recovery atau pemulihannya harus dilakukan dengan cepat. "Untuk itu, kami juga memperkuat resources SDM kami, karena mereka harus mempunyai digital mindset untuk mendukung transformasi ini," ungkap Jacky.
BTN sebelumnya telah menganggarkan belanja modal ( capital expenditure/capex ) sebesar Rp 1 triliun pada 2025 untuk mendukung pengembangan super app Bale by BTN dan implementasi BTN Digital Store atau kantor cabang digital. Hal ini tidak terlepas dari aspirasi jangka panjang BTN yakni menjadi bank transaksional yang dapat diandalkan nasabah, sehingga BTN dapat memiliki mesin funding atau pendanaan yang berkelanjutan.
Senada, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan menyebutkan, Bale by BTN dan Bale Korpora telah menjadi bagian esensial dari strategi perseroan dalam mendulang dana murah berupa tabungan dan giro (current account savings account/CASA), baik dari nasabah individu maupun institusi. Dengan adanya dana murah yang lebih banyak, BTN akan memiliki ruang untuk meningkatkan profitabilitasnya, seperti tercermin melalui margin bunga bersih (net interest margi n/NIM).
"BTN yang dulunya dikenal bank yang cukup konvensional, banyak transaksi masih manual dan cash basis, namun sekarang sudah banyak berpindah secara digital. Ini bagian dari strategy kami yang ujungnya adalah BTN dapat membukukan NIM yang lebih tinggi," ucap dia.

Sumber : investor.id
An error occurred.