-
BBTN Pede Dana Rp 25 Triliun Habis pada November
Tuesday, October 14, 2025 08:43 WIB
JAKARTA, investor.id -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () tetap menyatakan optimismenya bahwa penempatan uang negarasebesar Rp 25 triliun di BTN akan terserap habis pada November 2025. Inisejalan dengan upaya perseroan menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif, termasuk perumahan rakyat yang menjadi prioritas dan keahlian perseroan.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan bahwa penyerapan dana pemerintah sebesar Rp 25 triliun oleh BTN masih dalam tahap awal seiring dengan proses penyaluran kredit yang berlangsung secara bertahap, sesuai dengan pipeline kredit yang telah dijadwalkan.
Dia memaparkan hingga September 2025, dari dana Rp 25 triliun yang ditaruh Kemenkeu di BTN, sudah disalurkan untuk kredit sebesar Rp 10,5 triliun atau sekitar 42%. Namun yang baru di- reimburse hanya sebesar Rp 4,8triliun.
"Ekspansi sebenarnya sudah Rp 10,5 triliun, tadi sudah saya laporkan ke Pak Menteri, karena kami mau rapi dulu datanya, baru kami reimburse sisanya bulan ini. November kelar," tutur Nixon ditemui di Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10/2025).
BTN telah menyiapkan pipeline kredit yang kuat di berbagai segmen, mulai dari korporasi, komersial, UMKM , konsumer, hingga syariah. Adapun total pipeline yang tersedia mencapai sekitar Rp 27,5 triliun, atau lebih besar dari dana pemerintahyang ditempatkan sebesar Rp 25 triliun.
" Pipeline tersebut siap untuk mendapatkan pencairan sesuai yang telah dijadwalkan," jelas Nixon.
Menurut Nixon, dengan dukungan likuiditas yang sangat kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN optimistis seluruh dana penempatan pemerintah sebesar Rp 25 triliun akan terserap 100% pada bulan November 2025. Dana tersebut akan disalurkan ke sektor-sektor produktif, seperti konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, serta pembiayaan perumahan rakyat yang menjadi fokus utama BTN.
Dia mengatakan penyalurankredit di BTN setiap bulan rata-rata sekitar Rp 10 triliun. Terlebih, menjelang akhir tahun biasanya penyaluran kredit bisa lebih ngebut lagi. Dengan begitu, dia percaya diri (pede) dana dari pemerintah bisa habis sebelum akhir tahun.
Manajemen Risiko
Dengan kapasitas yang besar tersebut, Nixon menegaskan bahwa BTN tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat agar kualitas kredit yang disalurkan tetap terjaga. BTN juga berpedoman pada ketentuan dan tujuan penggunaan dana pemerintah seperti yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan.
Seluruh penyaluran dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan ketentuan serta tujuan penggunaan dana dari Kementerian Keuangan, sehingga secara kapasitas BTN siap sepenuhnya menyerap dana yang ditempatkan pemerintah.
Nixon menuturkan, penyerapan yang masih relatif lambat pada tahap awal disebabkan mayoritas portofolio BTN yang bersifat khusus, yaitu pembiayaan ke sektor perumahan terutama KPR. Secara prinsip, kata Nixon, KPR memiliki proses yang lebih kompleks dibandingkan kredit pada umumnya, mulai dari tahap verifikasi hingga persetujuan kredit.
Dengan mayoritas portofolio kreditnya ditujukan untuk segmen ritel atau nasabah individual, maka otomatis plafonnya lebih kecil dibandingkan kredit korporasi untuk nasabah institusi yang umumnya plafonnya jauh lebih besar, yakni ratusan miliar hingga triliunan rupiah untuk per satu debitur.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada acara Investor Daily Summit 2025 mengatakan, BTN tidak memiliki kemampuan untuk menyerap habis penempatan dana pemerintah sebesar Rp 25 triliun.
Hal itu berdasarkan data realisasi penyerapan yang dicatat oleh Kementerian Keuangan, yang menunjukkan bahwa hingga 30 September, BTN baru menyerap sekitar 19% dari total dana yang ditempatkan atau Rp 4,8 triliun.
Sumber : investor.id