Mantan KSAU Masuk, Ini Daftar Terbaru Komisaris-Direksi Garuda
Wednesday, May 22, 2024       19:45 WIB

Jakarta, detikfinance - PT Garuda Indonesia Tbk () hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dihadiri/diwakili oleh pemegang 67.555.711.227 lembar saham atau 73,85% dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia.
Salah satu agenda RUPST ini adalah menyetujui Perubahan Pengurus Perseroan tersebut turut menunjuk Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen, menggantikan Timur Sukirno yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen.
Lebih lanjut, pada RUPST tersebut turut mengangkat Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service. Posisi tersebut sebelumnya diisi Rahmat Hanafi selaku Pelaksana Tugas Direktur Human Capital, menggantikan posisi Almarhum Salman El Farisiy yang telah berpulang pada awal tahun 2024 lalu.
Berkenaan dengan perubahan tersebut, maka susunan Direksi Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Prasetio
3. Direktur Niaga: Ade R. Susardi
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
6. Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani
Adapun susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo
2. Komisaris: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Timur Sukirno
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa melalui pelaporan kinerja Perusahaan pada RUPS Tahun Buku 2023, Garuda Indonesia optimistis langkah kinerja penyehatan kinerja dapat terus berjalan on the track khususnya dengan melihat sejumlah indikator penyehatan kinerja usaha yang berjalan optimal khususnya melalui peningkatan proporsi pendapatan usaha hingga EBITDA yang terus menunjukan pertumbuhan positif.
"Sejalan dengan dengan upaya berkelanjutan Perseroan untuk terus mengakselerasikan kinerja di tengah optimisme pertumbuhan industri pariwisata, termasuk industri aviasi, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai inisiatif di berbagai lini bisnis yang memiliki potensi dalam mendukung revenue Perusahaan," ujar Irfan dalam siaran pers, Rabu (22/5/2024).
Ia menambahkan, tahun kinerja 2023 menjadi tahun perbaikan sekaligus tahun pembuktian bagi Garuda Indonesia, yang terefleksikan dalam penguatan fundamen kinerja usaha di tengah fase pemulihan pasca rampungnya restrukturisasi pada akhir tahun 2022.
"Fundamen kinerja Perusahaan terus menunjukkan tren positif seiring komitmen atas implementasi corrective actions di sepanjang tahun 2023 yang menghasilkan sejumlah capaian krusial. Di antaranya, Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$251,99 juta serta menyelesaikan pembayaran utang secara penuh kepada kreditur dengan nilai utang hingga Rp 255 juta sesuai skema perjanjian perdamaian yang mendapatkan putusan homologasi, hingga optimalisasi strategi perbaikan ekuitas Perseroan dan optimalisasi pembentukan sinking fund," ujar Irfan.
Berbagai pencapaian Garuda Indonesia dari sisi kinerja entitas bisnis tersebut turut ditunjang inisiatif berkelanjutan dan terbarukan yang merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk mencapai misi sustainability development goals (SDG).
Komitmen tersebut di antaranya diwujudkan Perusahaan melalui upaya dekarbonisasi, kontribusi dalam uji coba penerbangan komersial pertama di Indonesia menggunakan bioavtur J2.4 yang berbasis inti minyak kelapa sawit, serta keterlibatan aktif dalam pengembangan Kabupaten Nias Barat.
Lebih lanjut, melalui berbagai inisiatif strategis, Garuda Indonesia pada Kuartal 1 2024 membukukan pertumbuhan pendapatan usaha secara group sebesar 18,07% menjadi US$ 711,98 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut turut didukung pertumbuhan pendapatan di berbagai lini, termasuk lini Penerbangan berjadwal yang tumbuh sebesar 18,19% menjadi sebesar US$ 599,01 juta, Penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh sebesar 53,57% menjadi sebesar US$ 19,67 juta, dan Pendapatan lainnya juga juga mencatatkan peningkatan sebesar 11,92% menjadi US$ 92,28 juta.
"Melalui berbagai inisiatif kinerja Perusahaan berkelanjutan yang berlandaskan key driver simple, profitable, dan full-service dengan dibarengi optimisme outlook industri aviasi yang telah kembali ke situasi sebelum pra-pandemi, kami meyakini upaya untuk membawa Perusahaan kembali sehat dapat berjalan on the track sesuai proyeksi," jelas Irfan.
(kil/kil)

Sumber : DETIK FINANCE
An error occurred.