Wall Street Ditutup Melemah; Trader Cermati Tensi Timur Tengah dan Tunggu Detail Kesepakatan AS-China
Thursday, June 12, 2025       04:38 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, dengan investor mengkhawatirkan ketegangan di Timur Tengah, sementara laporan inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi meredakan kegelisahan seputar tekanan harga yang didorong oleh tarif dan trader menunggu rincian lebih lanjut tentang perundingan perdagangan China-Amerika Serikat.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melemah 0,27% atau 16,57 poin menjadi 6.022,24, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (11/6) atau Kamis (12/6) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menyusut 0,50% atau 99,11 poin menjadi 19.615,88, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun tipis 1,10 poin menjadi 42.865,77.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, tujuh menurun, dipimpin consumer discretionary, merosot 1,02%, diikuti kerugian pada saham materials sebesar 0,98%.
Wall Street menghapus kenaikan moderat setelah sumber mengatakan Amerika Serikat sedang mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak karena meningkatnya risiko keamanan di kawasan tersebut. Seorang pejabat senior Iran sebelumnya mengatakan Teheran akan menyerang pangkalan-pangkalan Amerika di wilayah tersebut jika negosiasi nuklir gagal dan konflik muncul dengan Washington.
Saham Amazon anjlok 2% dan Nvidia turun 0,8%, keduanya membebani S&P 500.
Data menunjukkan harga konsumen hanya naik sedikit pada Mei, sementara ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena tarif impor pemerintahan Trump.
Secara tahunan, inflasi utama berada di angka 2,4%, lebih rendah dari kenaikan 2,5% yang diprediksi sejumlah ekonom dalam survei  Reuters. 
"Masih ada kekhawatiran tentang tarif Trump yang bersifat inflasioner tetapi laporan ini lebih baik dari ekspektasi dan memicu harapan Federal Reserve akan turun tangan dengan pemotongan suku bunga akhir tahun ini," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Dakota Wealth.
Trader memproyeksikan peluang 70% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan September, menurut FedWatch Tool CME Group.
Kesepakatan dagang Amerika-China sudah "dicapai," kata Presiden AS Donald Trump, beberapa jam setelah negosiator dari Washington dan Beijing menyetujui kerangka kerja untuk mengembalikan gencatan perdagangan yang rapuh ke jalur yang benar dan menghapus pembatasan ekspor China atas mineral tanah jarang dan komponen industri penting lainnya.
Dengan investor berspekulasi bahwa Amerika Serikat akan mencapai kesepakatan yang mengurangi hambatan dagang Trump yang ketat, kini S&P 500 diperdagangkan tepat di bawah rekor tertingginya pada Februari.
"Skenario terburuk mungkin sudah berlalu. Ada sedikit upaya menyelamatkan muka bagi kedua belah pihak," ujar John Praveen, Managing Director Paleo Leon di Princeton, New Jersey. "Mereka mencapai kesepakatan. Pertanyaannya adalah apakah kesepakatan itu akan dilaksanakan."
Menurut seorang pejabat Gedung Putih, kesepakatan dengan China memungkinkan Amerika mengenakan tarif 55% atas barang impor China, termasuk tarif "timbal balik" dasar sebesar 10%, tarif 20% untuk perdagangan fentanil, dan tarif 25% yang mencerminkan tarif yang sudah ada sebelumnya. China akan mengenakan tarif 10% atas impor AS, kata pejabat tersebut.
Tesla naik 0,1% setelah CEO Elon Musk mengatakan dia menyesali beberapa unggahan negatif di media sosial yang dibuat pekan lalu tentang Trump karena dianggap "terlalu berlebihan".
Pasar saham Wall Street menguat dalam beberapa minggu terakhir, pulih dari kemerosotan pada April yang dipicu tarif "Liberation Day" Trump.
Penyedia platform pengembangan perangkat lunak GitLab ambles hampir 11% setelah laporan keuangan kuartalannya mengecewakan investor.
Saham pengecer videogame, GameStop, melorot 5,3% setelah melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama.
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik di S&P 500 dengan rasio 1,9 banding satu.
S&P 500 membukukan 11 titik tertinggi baru dan 2 titik terendah baru; Nasdaq mencatat 80 titik tertinggi baru dan 43 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street relatif besar, dengan 18,9 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 17,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-UnitedHealth (2,25%)
-IBM (1,91%)
-Goldman Sachs (1,55%)
Saham berkinerja terburuk
-Amazon.com (-2,04%)
-Home Depot (-2,02%)
-Apple (-1,90%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Warner Bros Discovery (5,19%)
-Starbucks (4,37%)
-GE Vernova LLC (3,90%)
Saham berkinerja terburuk
-Intel (-6,27%)
-Nucor (-6,06%)
-United Airlines Holdings (-5,47%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Jupiter Neurosciences (105,79%)
-Kazia Therapeutics ADR (79,66%)
-707 Cayman (73,07%)
Saham berkinerja terburuk
-XCF Global (-73,22%)
-Liminatus Pharma (-50,45%)
-Carisma Therapeutics (-45,66%)

Sumber : Admin