Wall Street Variatif, Reli Jelang Penutupan Topang Dow dan S&P 500 ke Zona Hijau
Thursday, May 01, 2025       05:16 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street variatif, dengan Dow dan S&P 500 bertengger di zona hijau setelah reli di menit-menit akhir, menghapus penurunan dari sebagian besar sesi setelah data menunjukkan ekonomi berkontraksi pada kuartal pertama untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 141,74 poin, atau 0,35%, menjadi 40.669,36, S&P 500 naik 8,23 poin, atau 0,15%, menjadi 5.569,06 sedangkan Nasdaq Composite Index turun 14,98 poin, atau 0,09%, menjadi 17.446,34, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (30/4) atau Kamis (1/5) pagi WIB.
Dow jatuh sebanyaknya 1,9%, S&P merosot 2,3% dan Nasdaq anjlok 2,9% selama sesi tersebut.
Dalam sesi yang dipenuhi data ekonomi Amerika Serikat, Departemen Perdagangan mengatakan laporan produk domestik bruto lanjutannya menunjukkan kontraksi 0,3% untuk kuartal pertama, lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan 0,3%, menurut ekonom yang disurvei  Reuters. 
Laporan terpisah tentang belanja konsumen bulanan, yang mencakup lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi, memperlihatkan lonjakan 0,7% sepanjang Maret, melampaui ekspektasi kenaikan 0,5%.
Baik data PDB maupun belanja konsumen tampaknya terpengaruh oleh perang dagang, karena bisnis dan konsumen mempercepat belanja untuk menghindari tarif.
Laporan Rabu mengikuti serangkaian rilis data April yang menunjukkan prospek ekonomi Amerika yang semakin tidak pasti, karena dampak dari tarif tinggi pemerintahan Trump dan kebijakan perdagangan yang tidak dapat diprediksi mulai berlaku.
Pengukur pasar tenaga kerja memperlihatkan pertumbuhan penggajian swasta AS melambat lebih dari ekspektasi sepanjang April, ketika ADP National Employment Report mengungkapkan peningkatan hanya 62.000 pekerjaan, jauh di bawah estimasi 115.000, setelah kenaikan 147.000 yang direvisi turun pada Maret.
Di sisi positifnya, pengukur inflasi menunjukkan tekanan harga mereda pada Maret, membendung beberapa kekhawatiran akan kemungkinan lingkungan stagflasi, ketika pertumbuhan melambat dan harga melesat.
Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group di Richmond, Virginia, mengaku terkejut angka PDB tidak lebih buruk, mengingat lonjakan impor.
"Namun, di balik itu, permintaan akhir riil tetap sangat kuat. Mereka yang meremehkan konsumen Amerika, akan menanggung risikonya sendiri."
Kini, trader memperkirakan penurunan suku bunga satu persen poin dari Federal Reserve pada akhir tahun, meski komentar terbaru dari Chairman Jerome Powell dan pejabat lainnya mengindikasikan bank sentral kemungkinan akan berhati-hati sebelum menyesuaikan kebijakan.
Consumer staples termasuk di antara sektor dengan kinerja terbaik, naik 0,7% sebagian karena penguatan 3,8% pada perusahaan cokelat dan makanan ringan Mondelez, setelah kinerja kuartalannya melampaui ekspektasi.
Setelah bel penutupan, Meta Platforms melejit lebih dari 4% setelah laba kuartalannya mengalahkan estimasi, dan Microsoft melesat hampir 6% setelah kinerjanya melampaui perkiraan pendapatan karena bisnis meningkatkan pengeluaran untuk perangkat AI.
Kekhawatiran tentang perlambatan investasi AI dalam sesi tersebut sebelumnya dipicu oleh Super Micro Computer, yang memangkas perkiraan kuartal ketiganya karena keterlambatan dalam pengeluaran pelanggan, sementara induk Snapchat, Snap, mengatakan tidak akan memberikan prospek keuangan kuartal kedua, yang terbaru dalam serangkaian perusahaan di berbagai sektor yang menarik proyeksi mereka.
Saham Super Micro jatuh 11,5% dan Snap ambles 12,4%.
Saham komponen Dow, Caterpillar, bergejolak setelah kinerja kuartalan yang mengecewakan, berakhir dengan kenaikan 0,6%.
Setelah kemerosotan tajam menyusul pengumuman tarif pada 2 April oleh Presiden AS Donald Trump, saham bangkit kembali, tetapi Dow dan S&P 500 masih mencatat penurunan bulanan, sementara reli di penghujung hari mengangkat Nasdaq ke kenaikan bulanan yang tipis.
Sepanjang April, S&P 500 turun 0,76%, Nasdaq naik 0,85%, dan Dow merosot 3,17%.
Rabu menandai 100 hari sejak Trump menjabat. Perubahan dalam kebijakan perdagangan dan tarif meningkatkan ketidakpastian dan memicu volatilitas, meniadakan antusiasme awal setelah kemenangannya dalam pilpres November atas kemungkinan kebijakan yang ramah bisnis seperti deregulasi dan pemotongan pajak.
Jumlah saham yang menurun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 1,19 banding 1 di NYSE dan rasio 1,28 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 mencetak 10 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tiga titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 39 titik tertinggi baru dan 85 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 16,97 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,57 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Verizon (2,58%)
-McDonald's (1,62%)
-Sherwin-Williams (1,38%)
Saham berkinerja terburuk
-Chevron (-2,36%)
-Nike (-1,98%)
-Amazon.com (-1,65%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Qorvo Inc (14,38%)
-Seagate (11,56%)
-Trane Technologies (8,45%)
Saham berkinerja terburuk
-Super Micro Computer (-11,50%)
-CoStar (-10,31%)
-Edison (-8,89%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Regulus Therapeutics (136,80%)
-Nvni (111,22%)
-Regencell Bioscience Holdings (89,87%)
Saham berkinerja terburuk
-EHome Household Service Holdings (-45,51%)
-GeneDx Holdings (-42,85%)
-Sound Group (-29,46%)

Sumber : Admin