Wall Street Menguat Berkat Asa Perdagangan, Meski Sentimen Konsumen Menurun
Saturday, May 17, 2025       08:18 WIB

Ipotnews -- Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Jumat (16/5), menandai hari kelima berturut-turut dalam tren positif. Kenaikan ini didorong oleh kesepakatan jeda tarif antara Amerika Serikat dan China, meskipun data survei ekonomi menunjukkan penurunan dalam sentimen konsumen.
Indeks S&P 500 terus mencatatkan kenaikan sejak akhir pagi waktu setempat, sementara investor tampak mengabaikan data ekonomi yang lemah. Survei Konsumen dari University of Michigan mengungkapkan bahwa Indeks Sentimen Konsumen kembali turun pada Mei, sementara ekspektasi inflasi dalam setahun melonjak menjadi 7,3% dari 6,5% pada bulan sebelumnya.
Ketiga indeks utama saham mencatatkan keuntungan mingguan, setelah memulai pekan ini dengan reli tajam pada hari Senin. Reli tersebut dipicu oleh kesepakatan jeda selama 90 hari atas perang tarif yang tengah memanas antara Washington dan Beijing. Kesepakatan ini muncul hanya beberapa hari setelah Presiden AS dan Perdana Menteri Inggris mengumumkan perjanjian dagang bilateral terbatas.
Menurut Lindsey Bell, Kepala Strategi Pasar di Clearnomics, New York, penguatan pasar pada Jumat adalah kelanjutan dari meredanya ketegangan perdagangan. Ia menambahkan bahwa dengan ekonomi yang tetap solid dan investor yang masih bersikap pesimistis, pasar berpotensi mengalami volatilitas lebih lanjut, terutama karena berita-berita seputar tarif perdagangan.
"Saya rasa kita belum sepenuhnya keluar dari situasi sulit. Kita harus menyikapinya hari demi hari, minggu demi minggu," ujar Bell.
Paul Christopher, Kepala Strategi Investasi Global di Wells Fargo Investment Institute, menilai pasar bersikap "optimistis namun hati-hati" terhadap pelunakan sikap dalam isu perdagangan. Namun, pelaku pasar masih menunggu kejelasan arah kebijakan tarif dari pemerintah AS.
"Kita bahkan belum melihat dampak nyata ketika tarif itu benar-benar mulai terasa--saat perusahaan harus menaikkan harga ke konsumen dan rak-rak toko mulai kehilangan variasi produk," jelas Christopher.
Investor juga menanti kejelasan terkait kebijakan pajak AS setelah RUU pajak besar-besaran yang diusulkan Presiden Trump gagal melewati prosedur penting di Kongres. Penolakan ini datang dari kelompok Republik garis keras yang menuntut pemangkasan anggaran lebih besar, menjadi kemunduran politik langka bagi presiden.
Pada penutupan perdagangan, indeks utama mencatatkan kenaikan signifikan. Untuk sepekan, S&P 500 naik 5,3%, Nasdaq melonjak 7,2%, dan Dow Jones bertambah 3,4%.
Dari sebelas sektor utama dalam S&P 500, sebagian besar mengalami kenaikan, dengan sektor energi menjadi satu-satunya yang melemah, turun 0,18%. Sektor kesehatan menjadi pemenang terbesar hari itu, naik 1,96% setelah minggu yang penuh volatilitas.
Saham UnitedHealth Group menjadi pendorong utama sektor ini dengan lonjakan 6,4% pada Jumat. Kenaikan ini terjadi setelah saham perusahaan tersebut mengalami penurunan tajam selama delapan hari berturut-turut. Investor masih menunggu strategi baru dari perusahaan asuransi itu setelah laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa perusahaan sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman.
Sementara itu, saham Applied Materials turun 5,3% setelah perusahaan teknologi semikonduktor tersebut melaporkan pendapatan kuartal kedua yang tidak memenuhi ekspektasi pasar.
Saham Charter Communications naik 1,8% usai perusahaan kabel itu mengumumkan akan mengakuisisi pesaingnya yang masih dimiliki secara privat, Cox Communications, dengan nilai transaksi sebesar $21,9 miliar.
Saham Verizon Communications juga naik 1,7% setelah Komisi Komunikasi Federal menyetujui pembelian perusahaan internet fiber-optic Frontier Communications senilai \\$20 miliar. Persetujuan ini diberikan setelah Verizon sepakat menghentikan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi mereka.
Di Bursa Efek New York, jumlah saham yang naik mengungguli yang turun dengan rasio 2,72 banding 1. Sebanyak 207 saham mencetak harga tertinggi baru, sementara 34 saham mencatat harga terendah baru.
Di Nasdaq, terdapat 2.792 saham yang naik dan 1.607 yang turun, menghasilkan rasio 1,74 banding 1. S&P 500 mencetak 28 rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir, tanpa rekor terendah baru. Nasdaq mencatatkan 62 rekor tertinggi dan 73 terendah.
Volume transaksi di bursa AS pada Jumat mencapai 17,61 miliar lembar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 hari terakhir yang berada di angka 17,04 miliar.
(reuters)

Sumber : admin