Wall Street Berakhir Turun Tajam Setelah Iran Balas Serangan Israel
Saturday, June 14, 2025       06:51 WIB

Ipotnews - Wall Street ditutup merosot tajam pada Jumat (13/6) akhir pekan ini menyusul serangan rudal Iran ke Israel sebagai balasan atas serangan intensif Israel yang bertujuan melumpuhkan kemampuan Tehran membangun senjata nuklir.
Ledakan terdengar dan terlihat di langit Tel Aviv dan Yerusalem saat sirene bahaya berbunyi di seluruh Israel. Juru bicara militer Israel menyatakan ledakan tersebut berasal dari rudal yang ditembakkan Iran.
Insiden ini terjadi setelah Israel menyerang fasilitas nuklir dan pabrik misil di Iran, memicu eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan menggerus kepercayaan investor global.
Harga minyak melonjak hampir 7% akibat kekhawatiran konflik akan mengganggu pasokan minyak mentah dari Timur Tengah. Saham energi AS ikut naik, dengan Exxon menguat 2,2% dan Diamondback Energy melonjak 3,7%.
"Kita mungkin menuju konflik militer penuh," kata Elias Haddad, Strategis Pasar Senior di Brown Brothers Harriman. "Jika Selat Hormuz--yang dilalui sepertiga pasokan minyak global--tertutup, dampaknya bisa sangat buruk bagi pasar dunia."
Saham maskapai penerbangan anjlok karena kekhawatiran kenaikan biaya bahan bakar. Delta Air Lines turun 3,8%, United Airlines merosot 4,4%, dan American Airlines melemah 4,9%. Sebaliknya, saham pertahanan meroket dengan Lockheed Martin, RTX Corporation, dan Northrop Grumman semuanya naik lebih dari 3%.
Indeks S&P 500 turun 1,13% ke level 5.976,97 poin. Nasdaq merosot 1,30% ke 19.406,83 poin, sementara Dow Jones Industrial Average anjlok 1,79% ke 42.197,79 poin.
Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 ditutup melemah, dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 2,06%, diikuti teknologi informasi yang merosot 1,5%.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 17,9 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari sebesar 18,2 miliar saham. Secara mingguan, S&P 500 turun 0,4%, Nasdaq kehilangan 0,6%, dan Dow merosot 1,3%.
Saham Adobe jatuh 5,3% karena kekhawatiran adopsi AI perusahaan terlalu lambat--mengaburkan kenaikan proyeksi pendapatan tahunan. Oracle melonjak 7,7% ke rekor tertinggi setelah perusahaan teknologi itu memberikan proyeksi optimis didorong permintaan layanan AI.
Nvidia turun 2,1% dan Apple kehilangan 1,4%. Visa dan Mastercard masing-masing anjlok lebih dari 4% setelah Wall Street Journal melaporkan retailer besar sedang mengeksplorasi cryptocurrency yang bisa menghilangkan kebutuhan perantara pembayaran.
Laporan inflasi konsumen yang moderat, data harga produsen lebih rendah dari perkiraan, dan klaim pengangguran awal yang stabil minggu ini membantu meredam kekhawatiran investor atas tekanan harga akibat tarif. Pembuat kebijakan Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dalam rapat minggu depan.
Dengan spekulasi bahwa AS akan mencapai kesepakatan dagang untuk mengurangi hambatan tarif Presiden Donald Trump, S&P 500 kini diperdagangkan sedikit di bawah rekor tertinggi Februari.
Survei Konsumen University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen membaik pertama kali dalam enam bulan pada Juni di tengah ketidakpastian perdagangan.
Saham yang turun mengalahkan yang naik di S&P 500 dengan rasio 6,1 banding 1. S&P 500 mencatat 10 rekor tertinggi dan 6 terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 37 rekor tertinggi dan 131 terendah baru.
(reuters)

Sumber : admin