Trump Mulai Melunak Pada China, Rupiah Menguat Tipis
Monday, May 05, 2025       12:52 WIB

Ipotnews - Sinyal semakin melunaknya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dengan China, mengantar kurs rupiah menguat meskipun data pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2025 melambat.
Mengutip data Bloomberg pada Senin siang (5/5) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.430 per dolar AS, menguat 6 poin atau 0,04% dibandingkan Jumat sore (2/5) di level Rp16.436 per dolar AS.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (), Josua Pardede mengatakan kurs rupiah menguat meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang merosot. "Rupiah masih terbantu oleh semakin terbukanya peluang negoisasi perdagangan antara Amerika dengan China. Presiden Donald Trump terlihat mulai melunak," kata Josua saat dihubungi Ipotnews siang ini.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bersedia menurunkan tarif resiprokal pada China pada suatu saat karena pungutan yang ada saat ini sangat tinggi. Menurut dia, hal ini telah menyebabkan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut pada dasarnya telah berhenti melakukan bisnis satu sama lain.
Trump telah menetapkan tarif setinggi 145% untuk barang impor China. Sedangkan, China telah membalas dengan menetapkan tarif 125% pada impor Amerika. Langkah ini mengguncang pasar dan mengancam potensi terjadinya kenaikan harga peralatan manufaktur serta barang-barang yang selama ini menjadi andalan masyarakat di Amerika Serikat; termasuk pakaian dan mainan.
"Pada titik tertentu, saya akan menurunkannya, karena jika tidak, Anda tidak akan pernah bisa berbisnis dengan mereka, dan mereka sangat ingin berbisnis," kata Trump dalam sebuah wawancara di acara Meet the Press NBC, Minggu (4/5).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2025 mencapai 4,87% secara year on year (yoy). Dibandingkan kuartal sebelumnya, ekonomi kontraksi 0,98%.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87%," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyawati dalam konferensi pers, Senin (5/5).
Capaian ini memang sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. Meski demikian, data yang berada di bawah ekspektasi mempengaruhi kurs rupiah meskipun tidak terlalu besar. "Makanya penguatan kurs rupiah siang ini cukup tipis, dibandingkan penguatan tadi pagi yang lebih besar," pungkas Josua.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.