Sektor Jasa AS Lemah Pada Juli, Kurs Rupiah Menguat Terbatas
Wednesday, August 06, 2025       12:28 WIB

Ipotnews - Melemahnya data ekonomi sektor jasa Amerika Serikat pada bulan Juli 2025, telah mendorong penguatan terbatas nilai tukar rupiah terhadap dolar pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu siang (6/8) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.377 per dolar AS, menguat 12 poin atau 0,07% dibandingkan Selasa sore (5/8) dilevel Rp16.389 per dolar AS.
Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan penguatan rupiah siang ini dipengaruhi kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal II 2025 yang jauh di atas ekspektasi.
"Ditambah kemudian melemahnya kinerja sektor jasa AS, serta rencana penerapan tarif impor Trump untuk farmasi maupun teknologi chip," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, siang ini.
Sektor jasa di Amerika Serikat (AS) nyaris tidak tumbuh pada Juli, seiring dengan lemahnya permintaan dan meningkatnya biaya operasional yang mendorong perusahaan mengurangi jumlah tenaga kerja.
Indeks sektor jasa dari Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 50,1 pada bulan lalu, lebih rendah dari seluruh perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg. Angka di atas 50 menandakan ekspansi.
Indeks ketenagakerjaan merosot ke level 46,4, mencerminkan kontraksi untuk keempat kalinya dalam lima bulan terakhir dan menjadi salah satu posisi terendah sejak masa pandemi. Sementara itu, indeks harga yang dibayarkan untuk bahan dan layanan melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2022.
Data yang dirilis pada Selasa kemarin menggambarkan ekonomi sektor jasa AS yang lesu, di tengah dampak dari tarif yang lebih tinggi, konsumen yang berhati-hati, serta ketidakpastian yang timbul akibat kebijakan Presiden Donald Trump.
Kemudian Presiden Donald Trump mengatakan tarif AS untuk impor semikonduktor dan farmasi akan diumumkan "sepekan depan atau sekitar waktu itu." Pemerintahannya bersiap menargetkan sektor-sektor ekonomi utama dalam upayanya untuk merombak perdagangan global.
"Kami akan menerapkan tarif awal yang kecil untuk obat-obatan, tetapi dalam satu tahun--maksimal satu setengah tahun--tarifnya akan naik menjadi 150% dan kemudian menjadi 250% karena kami ingin obat-obatan diproduksi di negara kami," kata Trump dalam wawancara dengan CNBC , Selasa kemarin.
(Adhitya)

Sumber : admin