Pasar Tunggu Hasil Perundingan AS-China, Bursa Ekuitas Eropa Mendatar
Wednesday, June 11, 2025       03:17 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa relatif mendatar, Selasa, dalam perdagangan yang hati-hati karena investor menunggu hasil perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China di London yang memasuki hari kedua.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun tipis 0,02% atau 0,12 poin menjadi 553,12, tidak berubah untuk hari kedua berturut-turut, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (10/6) atau Rabu (11/6) dini hari WIB.
Pertemuan dua hari di London antara dua kekuatan ekonomi dunia itu masih berlangsung, kata juru bicara Departemen Keuangan Amerika, sementara pejabat lainnya mengatakan kedua pihak telah mengakhiri perundingan langsung.
Kendati komentar optimistis Presiden Donald Trump, Senin, tentang perundingan itu memberikan sedikit harapan bahwa kedua negara akan meredakan sengketa perdagangan mereka, keheningan tentang kemajuan apa pun membatasi setiap terobosan di pasar saham.
Terobosan positif dalam negosiasi kemungkinan akan memberikan kelegaan bagi pasar mengingat kebijakan tarif Trump yang tidak menentu dan volatilitas hubungan China-AS memukul kedua ekonomi, merusak rantai pasokan, dan membayangi proyeksi pertumbuhan global.
"Tidak ada kejelasan tentang apa yang sebenarnya bisa menjadi kesepakatan," kata Laura Cooper, analis Nuveen.
"Sampai kita melihat kesepakatan perdagangan yang substansial mengemuka, perhatian akan tertuju pada akhir jeda 90 hari dan implikasinya jika tidak ada kesepakatan yang terjadi."
Kedua negara berusaha menghidupkan kembali gencatan sementara yang dicapai di Jenewa yang sempat menurunkan ketegangan perdagangan dan menenangkan pasar.
Kembali ke Eropa, indeks keuangan merosot 1,4%, dipimpin kejatuhan hampir 5% saham UBS karena kekhawatiran investor bahwa proposal pemerintah Swiss dapat membelenggu bank dengan mandat modal tambahan sebesar USD26 miliar.
Saham pertahanan juga tersungkur ke level terendah dalam lebih dari satu minggu. Sebaliknya, saham energi membukukan kinerja terbaik, didorong lonjakan harga minyak.
Sektor perawatan kesehatan melesat 1,2%, dipimpin Novo Nordisk, yang melambung sekitar 6% menyusul laporan  Financial Times  bahwa activist hedge fund Parvus Asset Management sedang membangun saham di perusahaan farmasi tersebut.
Produsen vaksin seperti AstraZeneca dan Sanofi juga menguat, meski Menteri Kesehatan Amerika membubarkan komite penasihat vaksin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Indeks FTSE 100 London hampir mencapai rekor tertinggi di awal sesi setelah data terbaru mengungkapkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan gaji di Inggris hingga April, ditambah dengan pengangguran yang mencapai puncaknya dalam empat tahun - memperkuat alasan pemotongan suku bunga oleh Bank of England.
FTSE ditutup menguat 0,24% atau 20,80 poin menjadi 8.853,08, sementara CAC Prancis naik 0,17% atau 12,86 poin jadi 7.804,33, sedangkan DAX Jerman melorot 0,77% atau 186,76 poin menjadi 23.987,56.
Perhatian juga tertuju pada serangkaian indikator ekonomi utama dari kawasan tersebut serta Amerika, yang akan dirilis sepanjang minggu ini.
"Dengan data CPI Amerika yang akan dirilis Rabu, sentimen bisa tetap waspada," kata Fiona Cincotta, analis City Index.
Di antara saham lainnya, Bellway melonjak 7,8% setelah developer rumah asal Inggris itu menaikkan perkiraannya untuk produksi volume setahun penuh.
Aberdeen melejit 6,3% setelah J.P. Morgan meng-upgrade saham fund manager itu menjadi "overweight" dari "neutral". (ef)

Sumber : Admin