Investor Menahan Aksi Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS, Bursa Eropa Melempem
Tuesday, November 18, 2025       03:20 WIB
  • Bursa Eropa kompak melemah, dipimpin STOXX 600 yang turun 0,54%, seiring investor wait and see menjelang rilis data ketenagakerjaan AS dan laporan Nvidia.
  • Sentimen tertekan oleh kekhawatiran penundaan pemangkasan suku bunga the Fed, valuasi tinggi saham teknologi, serta ketegangan China-Jepang yang menekan sektor barang mewah.
  • Pergerakan saham variatif: Burberry dan LVMH anjlok, sektor ritel melemah; sementara Saab dan WPP menguat signifikan, dan imbal hasil Bund Jerman turun.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di zona merah, Senin, seiring investor menahan diri dari aksi agresif menjelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,54% atau 3,13 poin menjadi 571,68, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Senin (17/11) atau Selasa (18/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Indeks DAX Jerman terkoreksi lebih dalam, anjlok 1,2% atau 286,03 jadi 23.590,52, FTSE 100 Inggris melemah 0,24% atau 22,94 poin ke posisi 9.675,43 dan CAC Prancis berkurang 0,63% atau 51,07 poin menjadi 8.119,02.
Tekanan masih membayangi pasar setelah pekan lalu terjadi aksi jual global yang dipicu kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga Federal Reserve tidak akan dilakukan dalam waktu dekat serta valuasi saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi.
Pelaku pasar kini menunggu dua agenda penting pekan ini: laporan ketenagakerjaan AS untuk September yang akan dirilis Kamis, serta laporan kinerja Nvidia pada Rabu, yang menjadi barometer sentimen sektor kecerdasan buatan global.
Dari Asia, Jepang berupaya meredam ketegangan yang meningkat dengan China terkait isu Taiwan, yang sebelumnya mendorong Beijing mengimbau warganya untuk menunda perjalanan ke Jepang.
"Masalah terbesar bagi Eropa adalah perang kata-kata yang telah kita saksikan antara China dan Jepang terkait Taiwan. Kita melihat sektor barang mewah, saham-saham yang terkait dengan China mengalami tekanan karenanya," kata Fiona Cincotta, analis City Index.
Saham-saham luks Eropa, seperti Burberry Inggris dan LVMH Prancis, anjlok masing-masing 6,6% dan 2%. Tekanan juga datang dari sektor keuangan, termasuk perbankan dan asuransi, yang turut membebani kinerja STOXX 600. Sektor ritel merosot 2,3%, dengan JD Sports ambles 4,7%.
Beberapa saham individual mencatat pergerakan signifikan. Saab melesat 2,5% setelah menandatangani kontrak penjualan jet tempur senilai 3,1 miliar euro dengan Kolombia.
Sementara itu, saham WPP melejit 11% menyusul laporan bahwa raksasa periklanan Inggris tersebut menarik minat akuisisi dari Havas Prancis dan sejumlah perusahaan ekuitas swasta.
Sebaliknya, FLSmidth & Co anjlok 6,4% setelah perusahaan industri asal Denmark itu mengumumkan CEO Mikko Keto akan mengundurkan diri.
Dari sisi makro, Komisi Eropa memproyeksikan ekonomi zona euro akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada 2025.
Di pasar obligasi, imbal hasil Bund Jerman turun dan menghapus sebagian kenaikan sesi sebelumnya, seiring pasar mencermati perlunya waktu untuk membaca kondisi ekonomi secara akurat di tengah penundaan rilis data akibat penumpukan pekerjaan di lembaga pemerintah AS. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin