Ipotnews - Kenaikan harga minyak dunia yang masih terjadi memicu kekhawatiran soal kenaikan inflasi. Hal ini membuat kurs rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (20/9) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.397 per dolar AS, melemah 17 poin atau 0,11% apabila dibandingkan dengan penutupan Selasa sore (19/9) yang berakhir di level Rp15.380 per dolar AS.
Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy menyatakan pelemahan rupiah tak lepas dari tekanan kenaikan harga minyak dunia. "Kenaikan harga minyak mentah WTI yang sudah mencapai lebih 33% sejak akhir bulan Juni dikhawatirkan dapat kembali menaikkan inflasi," kata Robertus dalam keterangan tertulis, hari ini.
Selain itu pelaku pasar juga sedang menantikan pernyataan FOMC dan publikasi Dot Plot The Fed pada malam ini. "Para investor juga masih akan menantikan angka suku bunga Loan Prime Rate dari Bank Sentral China (PBoC) dan keputusan suku bunga Bank Indonesia pada esok hari," ujar Robertus.
Dari dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mulai mengkhawatirkan kenaikan harga minyak yang sudah di atas estimasi USD82/barel pada RAPBN 2024. Ini juga menjadi sentimen negatif bagi rupuah hari ini.
"Meski ada sentimen positif karena Bank Indonesia menyatakan bahwa penyaluran kredit perbankan pada bulan Agustus terindikasi mengingkat dibanding bulan sebelumnya," tutup Robertus.
(Adhitya)

Sumber : admin