Dolar AS Menuju Pelemahan Mingguan di Tengah Ekspektasi Pelonggaran The Fed
Saturday, August 09, 2025       06:39 WIB

Ipotnews - Dolar AS menguat pada Jumat (8/8) akhir pekan ini, namun tetap menuju penurunan mingguan seiring data ekonomi yang melemah membuat pelaku pasar memperhitungkan kemungkinan lebih banyak pemangkasan suku bunga tahun ini, sementara investor menilai nominasi Presiden AS Donald Trump untuk jabatan di Federal Reserve.
Dolar telah melemah sejak laporan ketenagakerjaan bulan Juli pekan lalu menunjukkan penambahan lapangan kerja lebih sedikit dari perkiraan, sementara data bulan-bulan sebelumnya direvisi turun secara signifikan. Data lain, termasuk pelemahan pasar perumahan dan sektor jasa, juga mengindikasikan perlambatan ekonomi.
Trump pada Kamis mengatakan akan mencalonkan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, Stephen Miran, untuk mengisi sisa masa jabatan beberapa bulan pada kursi kosong di The Fed. Sementara Gedung Putih mencari pengganti permanen untuk dewan gubernur bank sentral tersebut dan melanjutkan pencarian ketua The Fed yang baru.
Bloomberg News melaporkan pada Kamis bahwa Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang sebelumnya mendukung pemangkasan suku bunga dalam rapat terakhir, muncul sebagai kandidat utama untuk menggantikan Jerome Powell ketika masa jabatannya berakhir pada Mei.
"Ini mengisi FOMC dengan orang-orang yang mungkin lebih cenderung mendukung suku bunga yang lebih rendah," kata Shaun Osborne, Kepala Strategi Valas di Scotiabank, Toronto.
"Kesan yang muncul adalah The Fed bergerak ke arah pemangkasan suku bunga lebih cepat dari perkiraan pasar sebelumnya, bahkan mungkin memotong lebih agresif dari yang diperkirakan."
Pelaku pasar kini melihat peluang sebesar 89% untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September, dan memperkirakan total penurunan sebesar 58 basis poin hingga akhir tahun.
Trump juga pada Jumat lalu memecat pejabat tinggi Departemen Tenaga Kerja setelah rilis laporan ketenagakerjaan yang lemah, menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintahan Trump dapat memiliki pengaruh lebih besar terhadap publikasi data ekonomi.
Meski demikian, indeks dolar menguat pada Jumat yang menurut Osborne kemungkinan hanya bersifat konsolidasi karena tidak ada kabar baru yang menjadi pendorong arah. Indeks ini terakhir naik 0,21% menjadi 98,19, namun tetap menuju pelemahan mingguan sekitar 0,5%.
Euro melemah 0,09% menjadi 1,1655 dolar AS.
Analis valas dan suku bunga di Bank of America mencatat bahwa posisi jual dolar AS masih menjadi strategi dengan keyakinan tertinggi di kalangan manajer dana hingga akhir tahun ini.
"Ini dapat mencerminkan ekspektasi meredupnya keunggulan ekonomi AS serta kekhawatiran terhadap independensi The Fed dan kebijakan fiskal AS," kata para analis. Namun mereka menambahkan, "Meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global bisa menguji pandangan negatif terhadap dolar AS tersebut."
Data ekonomi utama AS berikutnya adalah inflasi konsumen bulan Juli yang akan dirilis Selasa, yang akan diawasi untuk melihat apakah tarif impor kembali memicu tekanan inflasi.
The Fed kini menghadapi risiko terhadap kedua targetnya -- inflasi dan lapangan kerja -- dengan pembuat kebijakan perlu menimbang mana yang menjadi ancaman lebih serius sebelum memutuskan apakah memang tepat untuk menurunkan suku bunga, kata Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, pada Jumat.
Pelaku pasar juga memantau perkembangan kemungkinan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.
Amerika Serikat dan Rusia dikabarkan berupaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina yang akan mengukuhkan pendudukan Moskow atas wilayah yang direbut selama invasi militernya, menurut laporan Bloomberg News pada Jumat.
Terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,41% menjadi 147,71.
Pembuat kebijakan Bank of Japan membahas kemungkinan melanjutkan kenaikan suku bunga, dengan salah satu pejabat mengisyaratkan potensi kenaikan tahun ini. Ringkasan pendapat pada rapat bulan Juli menunjukkan meningkatnya peluang kenaikan biaya pinjaman dalam waktu dekat.
Pound sterling naik 0,06% menjadi 1,3451 dolar AS dan sempat menyentuh level tertinggi dua pekan di 1,3458. Bank of England memangkas suku bunga pada Kamis, namun keputusan itu diambil dengan suara tipis 5-4, menunjukkan kurangnya keyakinan terhadap kebijakan pelonggaran.
Di pasar kripto, bitcoin turun 0,70% menjadi 116.429 dolar AS.
Trump pada Kamis menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan membuka peluang lebih luas bagi aset alternatif seperti private equity, properti, mata uang kripto, dan instrumen lainnya dalam rekening pensiun 401(k), sehingga manajer aset alternatif dapat mengakses porsi yang lebih besar dari triliunan dolar dana pensiun warga Amerika.
(reuters)

Sumber : admin