Bursa Wall Street Menghijau Terkatrol Laporan Keuangan Microsoft dan Meta
Friday, May 02, 2025       05:18 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Kamis, dengan Dow dan S&P 500 membukukan kenaikan sesi kedelapan berturut-turut setelah kinerja yang solid dari emiten kakap Microsoft dan Meta meredakan kekhawatiran tentang pengeluaran untuk kecerdasan buatan.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 83,60 poin, atau 0,21%, menjadi 40.752,96, S&P 500 menguat 35,08 poin, atau 0,63%, menjadi 5.604,14 dan Nasdaq Composite Index melonjak 264,40 poin, atau 1,52%, menjadi 17.710,74, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (1/5) atau Jumat (2/5) pagi WIB.
Delapan sesi kenaikan berturut-turut menandai keuntungan terpanjang untuk Dow dalam setahun dan terpanjang bagi S&P sejak Agustus.
Saham Microsoft melesat 7,6% dan ditutup pada level tertinggi sejak akhir Januari, didorong perkiraan pertumbuhan kuartalan yang optimistis untuk bisnis komputasi awannya, Azure. Keuntungan tersebut sempat mendorong Microsoft melampaui Apple untuk menjadi perusahaan paling bernilai di dunia.
Meta Platforms melejit 4,2% dan ditutup pada level tertinggi sejak 9 April setelah membukukan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan berkat kinerja periklanan yang kuat.
Laporan keuangan tersebut membantu meredakan ketakutan bahwa pengeluaran besar-besaran untuk AI dalam beberapa tahun terakhir tidak akan membuahkan hasil, dan mengurangi kekhawatiran tarif Presiden Donald Trump dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Senang rasanya hari ini diwarnai oleh laoran keuangan daripada sekadar membicarakan tarif sebentar, jadi sedikit menyegarkan bahwa kita berbicara tentang data ekonomi dan laba," kata Lamar Villere, Manajer Portofolio Villere & Co di New Orleans.
"Tentu saja, ketika kita melihat perusahaan sebesar Microsoft, Meta, membukukan laba yang luar biasa, kita akan percaya bahwa perjalanan mereka belum berakhir."
Dampak dari seringnya perubahan kebijakan perdagangan Amerika Serikat membayangi musim laporan keuangan yang solid sejauh ini, dengan banyak emiten memangkas atau menarik prospek laba mereka. Laba kuartal pertama S&P 500 diperkirakan tumbuh 12,9% secara tahunan, menurut data LSEG , naik dari tingkat ekspansi 8% yang terlihat pada 1 April.
Saham Apple berganti antara kenaikan dan penurunan yang moderat sebelum ditutup menguat 0,4% setelah hakim federal memutuskan pembuat iPhone tersebut melanggar perintah pengadilan AS untuk mereformasi App Store-nya.
Teknologi melonjak 2,2% dan jasa komunikasi melesat 1,6%, memimpin kenaikan sektor.
Data ekonomi Amerika memperlihatkan gambaran yang variatif. Klaim pengangguran mingguan, yang terbaru dalam serangkaian data pasar tenaga kerja pekan ini menjelang laporan penggajian pemerintah, Jumat, menunjukkan PHK meningkat lebih dari ekspektasi minggu lalu, yang berpotensi mengisyaratkan lonjakan PHK setelah penerapan tarif.
Data PMI ISM memperlihatkan manufaktur AS berkontraksi lebih lanjut pada April, meski sedikit lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei  Reuters.  Harga input meningkat.
Itu mengikuti data Rabu yang menunjukkan ekonomi AS berkontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada kuartal terakhir.
Eli Lilly melaporkan kinerja kuartalan di atas ekspektasi, tetapi sahamnya ambles 11,7% setelah keputusan CVS Health untuk mengeluarkan obat obesitas Lilly, Zepbound, dari beberapa daftar obat yang ditanggungnya untuk penggantian biaya.
Sektor perawatan kesehatan merosot 2,8% sebagai yang berkinerja terburuk pada sesi tersebut.
McDonald's juga melaporkan kinerja dan sahamnya menyusut 1,9%, sehingga membatasi keuntungan Dow, setelah membukukan penurunan mengejutkan dalam penjualan global kuartal pertama.
Perancang chip seluler, Qualcomm, anjlok 8,9% setelah memperkirakan pendapatannya akan terpukul akibat perang dagang.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,31 banding 1 di NYSE dan rasio 1,19 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan 11 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan empat titik terendah baru sementara Nasdaq Composite mencetak 45 titik tertinggi baru dan 66 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 16,15 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,56 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Microsoft (7,63%)
-Amazon.com (3,13%)
-Nvidia (2,41%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-2,70%)
-Amgen (-2,49%)
-Merck & Co (-2,28%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Carrier Global (11,61%)
-Quanta Services (9,99%)
-IDEXX Labs (8,93%)
Saham berkinerja terburuk
-Becton Dickinson (-18,12%)
-Eli Lilly (-11,66%)
-Qualcomm (-8,93%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Classover Holdings (366,09%)
-Zoomcar Holdings (153,07%)
-Healthcare Triangle (71,97%)
Saham berkinerja terburuk
-CDT Environmental Tech Investment Holdings (-71,67%)
-Highest Performances Holdings (-48,91%)
-Urgent.ly (-39,87%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Friday, May 09, 2025 - 10:14 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2025 ASSA
Friday, May 09, 2025 - 10:14 WIB
Financial Statements 1Q 2025 of TUGU
Friday, May 09, 2025 - 10:09 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham DILD, Beli
Friday, May 09, 2025 - 10:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham MREI, Beli
Friday, May 09, 2025 - 10:07 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham SMSM, Beli
Friday, May 09, 2025 - 10:06 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ANJT, Beli
Friday, May 09, 2025 - 10:05 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham CYBR, Jual
Friday, May 09, 2025 - 10:03 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PDES, Beli
Friday, May 09, 2025 - 10:02 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2025 SINI
Friday, May 09, 2025 - 09:56 WIB
Kepemilikan Saham 30 April 2025 BNBR