Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (4/10), dibuka melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, yang terpukul oleh kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level tertinggi 16 tahun. Bursa saham China melanjutkan libur Golden Week.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,42%. Indeks berlanjut melorot 0,65% (-44,8 poin) menjadi 6.898,6 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka kembali setelah libur panjang akhir pekan dengan merosot 1,19% dan Kosdaq tergelincir 1,17%. Kospi berlanjut ambles 2,17% (-53,59 poin) ke level 2.411,48.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terperosok 1,61% (-501,94 poin) ke psoisi 30.736, setelah dibuka anjlok 1,45% dan Topix merosot 1,31%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melemah 0,37% (-64,4 poin) menjadi 17.266,82 pada pukul 8:40 WIB.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak variatif cenderung melemah, di tengah upaya untuk mendekati level 7.000. IHSG gagal mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan berbalik arah di pengujung sesi, turun 0,3% menjadi 6.940. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,45% menjadi USD22,16.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi rebound, namun cenderung menurun dibayangi katalis negatif dari penurunan mayoritas harga komoditas global. Secara teknikal indeks masih mampu bergerak di atas 6.925, namun masih rawan terkoreksi selama masih bergerak di bawah level 7.000.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, melemahnya indeks saham di bursa Wall Street padaperdagangan semalam dipicu oleh kenaikan imbal hasilobligasi AS diperkirakan menjadi sentimen negatif terhadap IHSG .
Sementara itu, aliran dana asing yang masuk ke IHSG dalambeberapa hari terakhir dan kondisi teknikal yang saat inimendekati area support diperkirakan menjadi peluangpenguatan dan sentimen positif bagi indeks. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 6.920 dan resist di level 7.000
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup berguguran. Rilis data lowongan pekerjaan di AS secara tak terduga meningkat sepanjang Agustus, memicu kekhawatiran tentang ketatnya pasar tenaga kerja jelang rilis laporan ketenagakerjaan bulanan, Jumat depan, yang dapat memperkuat pandangan bahwa The Fed mungkin perlu mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Indeks volatilitas CBOE , "pengukur ketakutan" Wall Street, ditutup tertinggi sejak 24 Mei.
Investor terus mencermati imbal hasil US Treasury, yang mencapai level tertinggi 16 tahun. Investor bersiap-siap untuk rilis laporan keuangan perusahaan kuartal III, dalam beberapa minggu mendatang. Semua sektor S&P 500, kecuali utilitas, melemah, dipimpin kejatuhan sektor consumer discretionary dan teknologi. Saham Amazon.com dan Microsoft tersungkur setelah regulator Inggris, Ofcom dikabarkan akan mendorong penyelidikan antimonopoli di pasar cloud computing Inggris.
- S&P 500 anjlok 1,37% (-58,94 poin) menjadi 4.229,45.
- Dow Jones Industrial Average merosot 1,29% (-430,97 poin) di 33.002,38.
- Nasdaq Composite terperosok 1,87% (-248,31 poin) ke posisi 13.059,47.
Bursa saham utama Eropa merosot ke posisi terendah dalam enam bulan, terseret kejatuhan sektor utilitas dan pertambangan. Spekulasi suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama mendongkrak imbal hasil US Treasury dan dolar. Deutsche Bank menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan euro tahun 2023 menjadi 0,4%, dan menegaskan potensi resesi ringan pada paruh kedua tahun ini.
Indeks STOXX 600 anjlok 1,1% ke posisi 440,70. Indeks utilitas ambles 2,7%, tertekan prospek kenaikan suku bunga. Saham pengembang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, Orsted dan Vestas Wind Systems tersungkur 6,0% dan 5,5%. Saham pertambangan terperosok 2,6% di tengah kejatuhan harga tembaga. Semua sub indeks Eropa berada di zona merah. Saham bank merosot 0,9%. Saham pengecer fesyen online Zalando dan Boohooterjungkal 5,3% dan 2,8%. Luxury brand, Burberry, terjerembab 3,6%.
- DAX 40 Jerman merosot 1,06% (-162,00 poin) ke level 15.085,21.
- FTSE 100 Inggris turun 0,54% (-40,56 poin) menjadi 7.470,16.
- CAC 40 Prancis melorot 1,01% (-71,11 poin) ke posisi 6.997,05.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat, namun yen melesat versus dolar. Sejumlah pelaku pasar percaya bahwa otoritas Jepang telah melakukan intervensi, meski sebagian pihak menilai besarannya tidak cukup meyakinkan. Trader terus mencermati kemungkinan intervensi Tokyo untuk memerangi depresiasi yen yang berkelanjutan.
Beberapa trader mengatakan pejabat bank sentral Japan mungkin telah melakukan "rate checks", dengan menelepon dealer untuk menanyakan harga beli atau jual yen, yang kerap dipandang sebagai kemungkinan awal intervensi. Dolar menguat didukung rilis data AS yang kuat dan beberapa pejabat The Fed, lagi-lagi menyebutkan kebijakan moneter ketat masih diperlukan untuk "beberapa lama." Indeks Dolar AS (Index DXY) menguat 0,13% menjadi 107,16.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.0465 | -0.0002 | -0.02% | 7:09 PM |
Yen (USD-JPY) | 149.10 | 0.0800 | +0.05% | 7:09 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.2074 | -0.0003 | -0.02% | 7:09 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 15,580 | 50.0000 | +0.32% | 3:58 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.2980 | -0.0137 | -0.19% | 9/28/2023 |
Sumber : Bloomberg.com, /2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir sedkit menguat. Harga minyak pulih dari kejatuhan karena tekanan penguatan dolar AS dan sinyal ekonomi global yang semakin suram, namun didukung pengetatan pasokan minyak mentah. Harga minyak merosot di awal sesi karena Indeks Dolar AS naik ke level tertinggi dalam 10 bulan, setelah rilis data lowongan pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, mendukung The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Investor terus memantau perkembangan pasokan, setelah keputusan Arab Saudi dan Rusia bulan lalu untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun. OPEC + diperkirakan akan mempertahankan kebijakan produksinya dalam pertemuan Rabu ini, menjaga pasokan tetap terbatas. Arab Saudi diperkirakan menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light untuk pasar Asia pada November, bulan kelima berturut-turut.
- Harga Brent berjangka menguat 21 sen di USD90,92 per barel.
- Harga WTI berjangka naik 41 sen menjadi USD89,23 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup turun, terbebani penguatan dolar dan imbal hasil obligasi US Treasury. Harga emas sempat naik sebentar di awal sesi karena dolar melemah tajam terhadap yen. Kemungkinan suku bunga AS tetap lebih tinggi dalam jangka panjang mendominasi sentimen.
Pembukaan lapangan kerja di AS secara tak terduga meningkat pada Agustus, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat, mendukung The Fed untuk menaikkan suku bunga bulan depan. Fokus pasar sekarang tertuju pada data nonfarm payrolls periode September yang akan dirilis Jumat nanti. Harga perak di pasar spot naik 0,6% menjadi USD21,20 per ounce, platinum turun 0,7% di USD871,40, dan paladium anjlok 1,5% ke USD1.183,20.
- Harga emas di pasar spot melemah 0,1% di USD1.825,09 per ounce.
- Harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi USD1.841,50 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)