Bursa Ekuitas Eropa Melemah, Terseret Kejatuhan Saham Tambang dan Energi
Tuesday, December 05, 2023       03:24 WIB

Ipotnews - Saham pertambangan dan energi menyeret indeks Eropa sedikit lebih rendah, Senin, terpukul lemahnya harga komoditas, setelah benchmark tersebut mencatat kenaikan kuat pekan lalu di tengah meningkatnya spekulasi pemotongan suku bunga.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,09% atau 0,42 poin menjadi 465,78, setelah menyentuh level tertinggi empat bulan di awal perdagangan dan membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut pada sesi Jumat, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  Senin (4/12) atau Selasa (5/12) dini hari WIB.
Bursa regional utama berakhir variatif. Di Jerman, Indeks DAX naik tipis 0,04% atau 7,24 poin menjadi 16.404,76, sedangkan FTSE 100 Inggris turun 0,22% atau 16,39 poin menjadi 7.512,96, dan CAC Prancis melemah 0,18% atau 13,56 poin menjadi 7.332,59.
Sektor pertambangan merosot 2,4% karena penguatan dolar AS membebani harga tembaga, sementara saham energi ambles 1,6% setelah harga minyak jatuh di tengah tekanan dari keputusan OPEC + mengenai pengurangan pasokan dan ketidakpastian atas pertumbuhan permintaan bahan bakar global.
Investor akan mencermati sejumlah data dari zona euro minggu ini, termasuk PMI, harga produsen, penjualan ritel dan produk domestik bruto, untuk mengukur inflasi dan prospek ekonomi.
Selanjutnya, laporan payroll Amerika Serikat periode November pekan ini, akan menjadi perhatian menyusul pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell, Jumat, yang memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga kebijakan telah mencapai puncaknya.
Berlanjutnya penurunan inflasi di negara-negara besar memicu spekulasi bahwa suku bunga secara global bisa turun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, sehingga mendongkrak harga saham, meski banyak pejabat bank sentral yang menolak spekulasi tersebut.
STOXX 600 Eropa melambung hampir 10% tahun ini (year-to-date), masih di bawah S&P 500 yang meroket hampir 20%, juga dibantu oleh antusiasme yang kuat terhadap saham-saham kecerdasan buatan dan laporan keuangan kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan.
"Saham-saham Eropa akan terus tertinggal dibandingkan rekan-rekannya di Amerika karena kita memang memperkirakan penurunan suku bunga, namun zona euro tidak menunjukkan soft landing," kata Ipek Ozkardeskaya, analis Swissquote Bank.
"Pertumbuhan di Amerika masih di atas rata-rata, sedangkan di Eropa, kita berbicara tentang kontraksi atau setidaknya stagnasi...Jadi ada peluang lebih besar untuk melihat ECB menurunkan suku bunga terlebih dahulu dibandingkan the Fed."
Di antara saham individu, Nokia melorot 6,5%, dengan seorang analis menunjuk pada spekulasi pasar yang mengindikasikan AT&T mungkin menghapus penyedia teknologi jaringan seluler asal Finlandia itu dari daftar vendornya.
Roche melejit 2,8% setelah setuju untuk mengambil alih pengembang obat obesitas Carmot Therapeutics senilai USD2,7 miliar, mendorong kenaikan 0,5% di sektor Kesehatan.
Rolls-Royce dan Proximus masing-masing melonjak 3,1% dan 1,0%, setelah J.P. Morgan meng-upgrade saham perusahaan engineering dan grup telekomunikasi Belgia tersebut menjadi "Overweight" dari "Neutral".
ASM International NV tersungkur 6,4% ke dasar STOXX 600, menyeret saham teknologi lebih rendah 0,8%. (ef)

Sumber : Admin