- Indeks STOXX 600 turun 0,66% ke 550,22, tertekan pelemahan sektor kesehatan (-1,9%) usai AS membuka investigasi impor med-tech. Sebagian besar indeks utama regional, termasuk DAX, FTSE 100, dan CAC, juga terkoreksi.
- Saham Siemens Healthineers, Coloplast, dan Philips anjlok lebih dari 3%, sementara H&M melesat 9,8% berkat laba kuartal III di atas perkiraan; saham tambang naik 0,6% seiring lonjakan harga tembaga.
- Investor mencerna komentar pejabat the Fed soal kehati-hatian pemangkasan suku bunga, sementara klaim pengangguran AS turun tipis. Fokus berikutnya tertuju pada rilis data inflasi PCE sebagai panduan arah kebijakan moneter.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa merosot, Kamis, tertekan aksi jual di sektor teknologi medis setelah Amerika Serikat meluncurkan penyelidikan impor baru, sementara investor mencerna komentar pejabat Federal Reserve dan rilis data ekonomi untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Indeks acuan pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,66% atau 3,66 poin menjadi 550,22, sempat menyentuh posisi terendah dalam tiga pekan, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Kamis (25/9) atau Jumat (26/9) dini hari WIB.
Sebagian besar bursa utama regional juga berakhir di zona merah. Indeks DAX Jerman melorot 0,56% atau 131,98 poin menjadi 23.534,83, FTSE 100 Inggris menyusut 0,39% atau 36,45 poin ke posisi 9.213,98 dan CAC Prancis kehilangan 0,41% atau 32,03 poin jadi 7.795,42.
Sektor kesehatan menjadi yang paling tertekan, anjlok 1,9%, dipimpin pelemahan saham Siemens Healthineers sebesar 3,4% setelah Departemen Perdagangan AS mengumumkan investigasi keamanan nasional terhadap impor alat pelindung diri, perlengkapan medis, robotika, dan mesin industri. Saham Coloplast (Denmark) dan Philips (Belanda) juga terkoreksi lebih dari 3%.
Selain itu, saham konstruksi dan material berkurang 1,5%, sedangkan barang industri dan jasa melemah 0,8%.
Di sisi lain, saham ritel mode H&M melesat 9,8% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal ketiga yang jauh melampaui perkiraan.
Saham pertambangan Eropa juga naik 0,6%, mengikuti lonjakan harga tembaga Shanghai yang menyentuh level tertinggi enam bulan.
Secara tahunan, STOXX 600 masih mencatat lonjakan sekitar 9%, tertinggal dari reli S&P 500 yang sudah menanjak hampir 13%, dipicu optimisme pada saham berbasis kecerdasan buatan (AI) hingga menembus rekor baru pada September.
Dari sisi kebijakan moneter, meski the Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Swiss National Bank tetap mempertahankan suku bunga. SNB bahkan memperingatkan risiko ekonomi yang lebih suram akibat tarif AS menjelang 2026.
Sementara itu, Presiden the Fed Chicago Austan Goolsbee menekankan kehati-hatian dalam memangkas suku bunga terlalu cepat, dengan alasan risiko inflasi masih membayangi. Pandangan ini mencerminkan rapuhnya reli pasar serta tingginya sensitivitas investor terhadap sinyal kebijakan dan data ekonomi.
Pasar kini mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Oktober, setelah klaim tunjangan pengangguran AS turun lebih kecil dari perkiraan. Data menunjukkan klaim mingguan menyusut 14.000 menjadi 218.000, di bawah proyeksi 235.000.
Fokus investor berikutnya tertuju pada rilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), Jumat (26/9), yang menjadi acuan utama the Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan.
"Pasca langkah terbaru the Fed, pasar sepakat dengan skenario utama tanpa resesi dan saya pikir pandangan itu juga berlaku di Eropa," kata Ben Lambert, analis Ninety One.
Di luar sektor utama, saham Brunello Cucinelli ambles 17,2% usai perusahaan riset Morpheus Research mengambil posisi jual (short position) terhadap emiten fesyen mewah Italia tersebut. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin