Aksi Jual Berlanjut di Tengah Eskalasi Perang Dagang, Bursa Ekuitas Eropa Tersungkur
Thursday, April 10, 2025       03:24 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tersungkur lebih jauh, Rabu, karena China menaikkan tarif impor Amerika Serikat lebih dari dua kali lipat, dengan saham healthcare memimpin penurunan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam tarif yang lebih spesifik untuk sektor tertentu.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup merosot 3,5% atau 17,02 poin menjadi 469,89, karena reli sesi sebelumnya mereda, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (9/4) atau Kamis (10/4) dini hari WIB.
Sektor healthcare jatuh 5,8% ke level terendah sejak Oktober 2022 setelah Trump menegaskan kembali rencana untuk tarif "utama" pada semua impor farmasi. Raksasa farmasi Roche, Novartis, Novo Nordisk, dan AstraZeneca semuanya melorot antara 6,9% dan 5,8%
China akan mengenakan tarif 84% pada barang-barang Amerika mulai Kamis, naik dari 34% yang diumumkan sebelumnya, kata kementerian keuangannya, setelah tarif 104% Trump pada impor China mulai berlaku Rabu.
Perang dagang itu menyita sebagian besar perhatian investor, dengan pasar yang sedikit tergerak oleh berita bahwa kubu konservatif Jerman mencapai kesepakatan koalisi dengan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang berhaluan kiri-tengah setelah berminggu-minggu tawar-menawar, dan dengan menguraikan serangkaian kebijakan yang dirancang untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang terhenti.
Tarif balasan tersebut memicu gelombang aksi jual baru di pasar global, dengan investor keluar dari obligasi Amerika yang aset safe haven di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang akan sangat memukul pertumbuhan ekonomi dan juga memicu inflasi.
"Belum ada kemajuan signifikan dalam hal negosiasi antara AS dan negara-negara yang terkena tarif timbal balik ini...Menurut pandangan kami, tidak mungkin China dapat mundur," kata Andrea Cicione, Kepala Riset TS Lombard.
"Kita mungkin mendapat sedikit kelegaan jika beberapa negosiasi ini membuahkan hasil...tetapi sampai itu terjadi, sulit untuk menjadi lebih konstruktif karena risiko resesi meningkat."
"Dampak negatif dari (potensi) resesi Amerika pasti akan mengalahkan, dalam jangka pendek, manfaat apa pun dari peningkatan belanja fiskal (Jerman)," tutur Cicione.
Indeks saham Jerman, DAX, ditutup menyusut 3% atau 609,38 poin menjadi 19.670,88. Rekan-rekannya juga terjerembab. Indeks FTSE 100 melemah 2,92% atau 231,05 poin menjadi 7.679,48 dan CAC Prancis kehilangan 3,34% atau 237,40 poin jadi 6.863,02.
Kini, STOXX 600 lebih dari 16% di bawah penutupan tertinggi sepanjang masa pada Maret, mendekati ambang batas 20% yang akan mengonfirmasi bear market.
Uni Eropa juga mengatakan akan mengenakan tarif 25% pada berbagai impor AS dalam putaran pertama tindakan balasan, setelah pungutan khusus Amerika Serikat juga mulai berlaku.
Perbankan yang sensitif terhadap suku bunga merosot 3,1% karena trader sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB) minggu depan untuk menopang ekonomi yang memburuk.
ECB siap untuk menjaga stabilitas keuangan jika terjadi gejolak pasar lebih lanjut, kata para pembuat kebijakan, sambil menandai peningkatan risiko terhadap pertumbuhan kawasan euro.
Saham energi tergelincir 5% karena harga minyak jatuh ke level terendah dalam empat tahun, sementara saham pertambangan anjlok 3,7% karena kekhawatiran melambatnya permintaan dari konsumen logam utama, China.
Redcare Pharmacy, Jerman, ambles 16,7% setelah meluncurkan penawaran obligasi konversi. (ef)

Sumber : Admin