Ringkasan
- Bursa Eropa bergerak flat menjelang pertemuan Ukraina-AS, dengan pasar menanti kejelasan terkait potensi kesepakatan damai pasca KTT Rusia-AS yang belum menghasilkan terobosan.
- Sektor farmasi dan energi terbarukan memimpin penguatan, dipicu lonjakan saham Novo Nordisk (6,6%) usai persetujuan FDA, dan Vestas (15%) setelah keluarnya pedoman subsidi energi bersih dari AS.
- Sektor tambang dan perbankan membebani indeks, dengan penurunan masing-masing 1,6% dan 0,5%; Commerzbank menjadi yang terlemah setelah mendapat penurunan peringkat dari Deutsche Bank.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa relatif flat, Senin, menjelang pertemuan penting antara Ukraina, para pemimpin Eropa, dan Presiden AS Donald Trump, menyusul KTT Rusia-Amerika Serikat yang berakhir tanpa kesepakatan segera.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik tipis 0,08% atau 0,45 poin menjadi 554,01, setelah mencatat penguatan mingguan kedua berturut-turut pada Jumat, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (18/8) atau Selasa (19/8) dini hari WIB.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, akan bertemu Trump bersama pemimpin Eropa lainnya dalam upaya untuk mencapai kesepakatan damai yang tidak akan menguntungkan Moskow.
Trump bertemu dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat dan sepakat bahwa kesepakatan damai harus diupayakan tanpa gencatan senjata.
Indeks yang melacak saham-saham kedirgantaraan dan pertahanan meningkat 0,7%, setelah jatuh di sesi terakhir. Babcock Inggris melambung 5,2% setelah RBC memberikan rekomendasi "Outperform" pada perusahaan engineering tersebut.
"Jika kita bisa mencapai kesepakatan damai, pasar kemungkinan akan menerimanya secara positif, tetapi masih belum jelas pada tahap ini, mengingat kedua belah pihak tampaknya masih jauh berbeda," kata Kiran Ganesh, analis UBS Global Wealth Management.
"Kami belum memiliki banyak kejelasan tentang bagaimana (katalis pasar penting) tersebut akan berubah, sehingga pasar masih belum memiliki arah yang jelas."
Sebagian besar sektor pada indeks acuan STOXX 600 melemah, dengan penurunan 1,6% dan 0,5% pada sektor pertambangan dan bank-bank besar menjadi yang paling membebani.
Sementara itu, saham raksasa farmasi asal Denmark, Novo Nordisk, melonjak 6,6% setelah obat penurun berat badannya, Wegovy, mendapat persetujuan percepatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk pengobatan penyakit hati serius. Novo Nordisk juga mengumumkan akan menawarkan obat diabetes Ozempic seharga USD499 per bulan bagi pasien yang memenuhi syarat di AS.
Kabar tersebut mendorong sektor kesehatan melesat 1,4%, mencatat kenaikan delapan sesi berturut-turut setelah sempat tertekan akibat ketidakpastian terkait tarif farmasi dari pemerintahan Trump.
Di sektor energi terbarukan, saham Vestas melejit 15% dan menjadi pemuncak di STOXX 600 setelah Departemen Keuangan AS mengeluarkan pedoman baru terkait subsidi angin dan surya hingga 2030. EDP Renovaveis melonjak 6,2%, sementara Orsted dan RWE masing-masing menguat 1%.
Sebaliknya, Commerzbank anjlok 3,2% setelah Deutsche Bank menurunkan rekomendasi sahamnya dari "Buy" menjadi "Hold".
Indeks regional sebagian besar ditutup melemah. Indeks FTSE 100 Inggris menguat tipis 0,21% atau 18,84 poin menjadi 9.157,74, sedangkan DAX Jerman turun 0,18% atau 44,53 poin jadi 24.314,77 dan CAC 40 Prancis melorot 0,50% atau 39,40 poin menjadi 7.884,05.
Fokus pasar kini tertuju pada simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole pekan ini. Chairman Fed Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pandangan terkait prospek ekonomi dan arah kebijakan moneter. Menurut Ganesh, pelaku pasar juga akan mencermati kandidat potensial yang dinilai memiliki pendekatan lebih dovish, seiring spekulasi Trump akan menunjuk kepala the Fed yang baru. ( CNBC /AI)
Sumber : Admin