Investor Telaah Risalah The Fed, Bursa Wall Street Tersungkur ke Zona Merah
Thursday, May 23, 2024       05:01 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Rabu, setelah investor mencerna risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menjelang laporan keuangan kuartalan dari produsen chip AI Nvidia, yang akan dirilis setelah bel penutupan.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 201,95 poin, atau 0,51%, menjadi 39.671,04, S&P 500 kehilangan 14,40 poin, atau 0,27%, menjadi 5.307,01 dan Nasdaq Composite Index berkurang 31,08 poin, atau 0,18%, menjadi 16.801,54, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (22/5) atau Kamis (23/5) pagi WIB.
Saham kesulitan menentukan arah hampir sepanjang sesi ini, namun melempem setelah risalah rapat menunjukkan pejabat bank sentral Amerika Serikat masih yakin tekanan harga akan mereda, tetapi perlahan, karena kekecewaan atas data inflasi.
Pertemuan the Fed pada 30 April - 1 Mei mengikuti data tiga bulan berturut-turut yang menunjukkan inflasi tetap kaku, namun laporan terbaru menunjukkan tekanan harga dapat kembali mereda.
Investor fokus pada apakah kinerja kuartal pertama perusahaan semikonduktor Nvidia dapat memenuhi ekspektasi yang sangat tinggi dan akan menguji apakah reli besar-besaran pada saham yang terkait dengan kecerdasan buatan dapat dipertahankan.
Saham Nvidia, yang jatuh pada sesi tersebut, melambung sekitar 90% sejauh tahun ini setelah meroket hampir 240% pada 2023.
"Pasar hanya menunggu Nvidia untuk memastikan bahwa meski mereka mengalahkannya (ekspektasi)...seperti apa ke depan dan apa pemikiran ke depan dengan membenarkan di mana valuasinya," kata Megan Horneman, Chief Investment Officer Verdance Capital Advisors di Hunt Valley, Maryland.
Reli saham yang mencapai rekor tertinggi bulan ini sebagian didorong oleh optimisme AI, musim laporan keuangan yang solid, dan harapan penurunan suku bunga oleh the Fed tahun ini menggeliat kembali.
Analis yang disurvei oleh  Reuters  memperkirakan S&P 500 menutup 2024 mendekati level saat ini, yaitu 5.302 poin, namun memperingatkan bahwa pergerakan indeks yang kuat berarti berisiko mengalami koreksi dalam beberapa bulan mendatang.
Pasar memperkirakan peluang 59% untuk penurunan suku bunga the Fed setidaknya 25 basis poin pada pertemuan September, menyusut dari 65,7% pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME Group.
Produsen chip Analog Devices melejit 10,86% setelah memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas ekspektasi.
Energi merupakan sektor dengan kinerja terburuk, melorot 1,83% karena harga minyak jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut.
Retailer Target anjlok 8,03% setelah laba kuartalan dan proyeksi kuartal saat ini meleset dari perkiraan.
Induk TJ Maxx, TJX, melesat 3,5% setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,86 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 12,01 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin