Bursa Eropa Sentuh Level Terendah Satu Pekan, Terseret Kejatuhan Saham Otomotif
Thursday, May 23, 2024       04:19 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir di level terendah dalam satu minggu, Rabu, terpukul aksi jual saham pabrikan otomotif menyusul laporan tentang kemungkinan tarif China terhadap mobil impor, sementara sektor teknologi menguat menjelang laporan keuangan Nvidia yang berbasis di Amerika Serikat.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,34% atau 1,77 poin menjadi 521,18, juga tertekan kenaikan imbal hasil obligasi negara setelah data menunjukkan inflasi Inggris menyusut di bawah ekspektasi pada April, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (22/5) atau Kamis (23/5) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX turun 0,25% atau 46,56 poin menjadi 18.680,20, FTSE 100 Inggris berkurang 0,55% atau 46,12 poin menjadi 8.370,33 dan CAC Prancis menyusut 0,61% atau 49,35 poin menjadi 8.092,11.
Produsen mobil Eropa merosot 1,4% ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan, dengan saham Mercedes-Benz, BMW dan Volkswagen turun antara 0,7% dan 1,7%.
China harus menaikkan tarif impor mobil bertenaga bensin berukuran besar menjadi 25%, kata pakar badan riset otomotif yang berafiliasi dengan pemerintah kepada surat kabar  Global Times,  karena negara tersebut menghadapi bea masuk mobil Amerika yang jauh lebih tinggi dan kemungkinan bea tambahan untuk memasuki Uni Eropa.
Komisi Eropa meluncurkan penyelidikan pada Oktober mengenai apakah mobil listrik sepenuhnya yang diproduksi di China menerima subsidi yang tidak adil dan memerlukan tarif tambahan. UE dapat mengenakan bea sementara pada Juli.
Sementara itu, saham teknologi menjadi titik terang, menguat 0,6% ketika investor menunggu kinerja kuartalan dari perusahaan AI Nvidia, untuk mengukur apakah reli pasar baru-baru ini dapat berlanjut.
"Semikonduktor global jelas merupakan salah satu bidang yang kami lihat mendapat manfaat besar dari permintaan AI yang berkelanjutan dan sampai batas tertentu beberapa perusahaan Eropa juga dapat memperoleh manfaatnya," kata Maximilian Kunkel, Chief Investment Officer Global Family & Institutional Wealth di UBS.
"Kisah yang kita lihat dalam hal penyampaian laporan keuangan sejauh ini adalah kita melihat kesenjangan antara Amerika Serikat dan zona euro semakin menyempit."
Lonjakan di antara saham-saham teknologi Eropa menyusul prospek optimistis dari Nvidia pada Februari membantu indeks acuan STOXX mencapai titik tertinggi sepanjang masa untuk pertama kalinya tahun ini.
Namun, jajak pendapat  Reuters  menunjukkan kenaikan saham-saham Eropa membuat mereka lebih rentan terhadap kemungkinan pull-back pada akhir 2024, meski tanda-tanda pemulihan ekonomi dan dimulainya siklus penurunan suku bunga dapat mendorong mereka kembali ke puncak yang baru pada tahun berikutnya.
Di tempat lain, sektor brand luxury anjlok lebih dari 2% menandai hari terburuknya dalam lebih dari tiga bulan.
Swiss Life melorot 2% setelah perusahaan asuransi jiwa terbesar di Swiss itu mempersempit prospek fee income 2024.
Marks & Spencer melambung 5,1% setelah pengecer Inggris tersebut melampaui perkiraan dengan lonjakan laba tahunan 58%. (ef)

Sumber : Admin