Home | News & Opinion | Market Data  
Tips

Wednesday, May 11, 2011 19:43 WIB

Rasio Valuasi Investasi (4): Price/Earnings Ratio

Rasio price/earnings (P/E) paling banyak dikenal sebagai indikator valuasi investasi. Meski P/E rasio mempunyai kelemahan, namun paling banyak dilaporkan dan digunakan sebagai valuasi oleh kalangan investasi profesional maupun publik. Laporan keuangan perusahaan dan jasa riset investasi membagi angka dasar earnings per share (EPS) dengan harga saham berlaku untuk memperhitungkan penggandaan P/E (misal, berapa kali sebuah saham (harganya) diperdagangkan untuk tiap dolar EPS). 

Tidak mengherankan bahwa estimasi angka EPS sering bernada optimistis ketika market bergairah (bull market), dan menunjukkan pesimisme selama pasar melemah (bear market). Juga, dengan alasan catatan historis, bukan rahasia lagi bahwa akurasi analisa estimasi earnings saham  perlu dilihat dengan skeptis oleh investor. Kendati demikian, estimasi dan opini analis yang berdasarkan proyeksi forward-looking earnings perusahaan memainkan peran penting dalam mempertimbangkan penetapan harga di Wall Street.

Secara historis, rata-rata P/E rasio pasar keseluruhan adalah sekitar 15, meskipun dapat berfluktuasi dengan besaran yang bergantung pada kondisi ekonomi dan pasar. Besaran rasio P/E juga  dapat bervariasi cukup besar antar perusahaan dan industri yang berbeda.

Formula:
                        Price/Earnings Ratio =   Stock Price per Share_­­­_


                                                               Earnings per Share (EPS)

Komponen:
                        Price/Earnings Ratio = ­­­__$67,44___  = 22,8


                                                               $732,5/247,1

Jumlah dolar pada pembilang adalah harga penutupan saham Zimmer Holdings, pada 31 Desember 2005 sebagaimana dilaporkan dalam media finansial atau kutipan di internet. Pada pembagi, angka EPS diperhitungkan dengan membagi earnings neto perusahaan (yang dilaporkan di neraca laba/rugi) dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar (sesuai neraca laba/rugi) untuk memperoleh angka $2,96. Dengan melakukan pembagian, persamaan tersebut menghasilkan P/E rasio yang mengindikasikan bahwa saham (Zimmer Holdings pada akhir tahun 2005 pada $67,44) diperdagangkan 22,8 kali net earnings perusahaan yang sebesar $2,96 per lembar saham.  Ini berarti, investor akan membayar $22,8 untuk setiap dolar earnings Zimmer Holdings.

Variasi:
Dasar formula untuk menghitung P/E rasio cukup standar. Tak pernah ada masalah dengan angka pembilangnya – seorang investor dapat memperoleh harga penutupan saham terkini dari berbagai sumber, dan semuanya akan menghasilkan jumlah dolar yang sama untuk setiap lembar saham.

Akan tetapi, ada banyak variasi angka yang digunakan untuk angka EPS pada pembilang. Figur EPS dolar yang banyak digunakan diantaranya adalah :

Komentar:
Stok dengan P/E rasio tinggi menunjukkan bahwa investor mengharapkan pertumbuhan earnings yang lebih tinggi di masa mendatang dibandingkan dengan keseluruhan pasar. Mereka membayar lebih banyak untuk earnings  hari ini sebagai antisipasi pertumbuhan earnings di masa mendatang. Oleh karena itu, dapat digeneralisasi, saham dengan karakteristik tersebut dipertimbangkan sebagai saham tumbuh (growth stocks). Sebaliknya, saham dengan rasio P/E rendah menunjukkan bahwa investor mempunyai ekspektasi pertumbuhan di masa datang yang lebih sederhana dibandingkan pasar secara keseluruhan.

Investor pemburu pertumbuhan (growth investor) melihat saham dengan rasio P/E tinggi menarik untuk dibeli, sedangkan saham dengan P/E rendah dianggap cacat, dengan prospek tak menarik. Investor pemburu nilai (value investor) cenderung tidak membeli saham tumbuh pada saat dianggap harganya sudah terlalu tinggi (overpriced), dan lebih suka membeli saham yang harganya terlihat terlalu rendah dan kurang dihargai, yang kelak diharapkan akan berkinerja baik.

Catatan:
Kalaupun indikator ini mendapat banyak perhatian dari investor, ada masalah penting yang muncul pada indikator valuasi ini dan investor perlu menghindari untuk mengambil keputusan investasi melulu berdasarkan pengukuran ini. Rasio pembagi (earnings per share) didasarkan pada konvensi akuntansi yang terkait dengan penentuan earnings yang rentan terhadap manipulasi asumsi, interpretasi, dan manajemen. Ini berati bahwa kualitas P/E rasio hanya sama baiknya dengan kualitas angka dasar earnings.

Apapun pembatasan P/E rasio, komunitas investasi memperluas penggunaan pengukuran valuasi ini. Rasio ini akan muncul dalam banyak presentasi pengutipan saham berdasarkan data terkini, misalnya earnings  12 bulan terakhir (berdasarkan laporan kuartalan terbaru) dibagi dengan harga saham saat ini. Oleh karena itu, investor yang mempertimbangkan pembelian saham perlu membandingkan rasio P/E saat ini dengan catatan historis saham dalam jangka panjang (tiga atau lima tahun). Informasi ini tersedia pada laporan Value Line atau S&P, dan juga di banyak situs keuangan, seperti Yahooo!Finance dan MarketWatch.

Juga akan berharga untuk melihat P/E rasio terkini untuk keseluruhan pasar (S&P 500), segmen industri perusahaan, dan dua atau tiga kompetitor langsung perusahaan. Pembandingan ini dapat membantu investor mengevaluasi P/E pembelian saham prospektif dalam rentang harga yang tinggi, rendah, atau moderat.

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]