Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | JAPAN

Wednesday, October 09, 2013 11:56 WIB

China Pegang Utang AS Rp 12.800 Triliun dan Jepang Rp 11.400 Triliun

China dan Jepang adalah dua negara yang paling kencang mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera menyelesaikan persoalan mandeknya anggaran. Karena bila berlarut-larut, AS berpotensi tak bisa membayar utang.

Dalam anggaran yang diajukan pemerintah AS ke Kongres, ada poin untuk menaikkan batas utang. Namun semua belum disepakati Kongres, dan membuat pemerintahan AS tutup hingga 8 hari, sampai saat ini.

Hingga Juli 2013, jumlah surat utang pemerintah AS yang dipegang China mencapai US$ 1,28 triliun atau sekitar Rp 12.800 triliun dan Jepang memegang US$ 1,14 triliun atau Rp 11.400 triliun.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan, pihaknya sangat khawatir dengan pentupan pemerintahan AS yang terjadi sekarang, dan juga soal belum adanya kesepakatan kenaikan batas utang.

"AS harus mencegah situasi yang bisa memicu mereka tidak membayar utangnya, dan peringkat AAA yang dipegang AS bakal lepas," ujar Aso dilansir dari Reuters, Rabu (9/10/2013).

"AS harusnya sadar, bila ini (gagal bayar utang) terjadi, maka AS akan jatuh ke dalam krisis fiskal," imbuh Aso.

Dari pihak China, Wakil Menteri Keuangan Zhu Guangyao juga meminta AS menyelesaikan masalah ini. Sehingga pemerintah AS bisa tetap membayar utang-utangnya.

Saat ini, permintaan pemerintah Obama agar batas utang dinaikkan US$ 16,7 triliun belum disetujui oleh Kongres. Kondisi mandeknya persetujuan batas utang ini pernah juga terjadi di AS pada Agustus 2011 lalu.

Aso juga mengatakan, kondisi tutupnya pemerintahan AS membuat nilai tukar yen menguat terhadap dolar, dan ini menjadi perhatian para eksportir. Karena barang-barang Jepang akan makin mahal di luar negeri.



Sumber: detikcom

RELATED NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]