Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Industries | Manufacturing

Monday, October 07, 2013 15:12 WIB

BPS: Liberalisasi, Dibutuhkan Statistik Perdagangan yang Lebih Terperinci

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa dengan diberlakukannya liberalisasi perdagangan maka dibutuhkan statistik perdagangan jasa internasional atau Statistics of International Trade in Services (SITS) yang lebih terperinci.

"Dengan berkembangnya sektor jasa tersebut, dibutuhkan SITS yang lebih rinci, lebih terbanding dan lebih komprehensif," kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (7/10).

Suryamin mengatakan, hal tersebut dibutuhkan untuk mengukur dampak perdagangan jasa terhadap perekonomian, dan menyediakan informasi yang bermanfaat guna memfasilitasi proses negosiasi internasional serta merancang kebijakan.

"Sampai saat ini, sektor jasa itu menjadi kontributor terbesar dalam kegiatan bisnis, penyerapan tenaga kerja serta pertumbuhan ekonomi," kata Suryamin.

Menurut Suryamin, statistik yang berkualitas akan berdampak pada pengambilan keputusan yang lebih informatif serta perumusan kebijakan untuk meningkatkan kegiatan bisnis, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

"Statistik ekonomi yang terintegrasi merupakan hal terpenting dalam perencanaan pembangunan nasional," ujar Suryamin.

Suryamin mengatakan, statistik ekonomi juga harus relevan dan selaras dengan sistem ditingkat regional dan internasional seperti ASEAN, APEC atau kelembagaan lainnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.

Oleh karena itu, lanjut Suryamin, BPS bertindak sebagai tuan rumah pada "Seminar Internasional Statistik Perdagangan dan Pariwisata" yang diselenggarakan oleh United Nations Statistics Division (UNSD), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) bekerjasama dengan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Secretariat .

Seminar ini akan merujuk kepada MITS 2010 untuk kategori jasa terpilih seperti transportasi, bisnis lainnya, komputer dan industri, dengan penekanan pada statistik pariwisata dan jasa perjalanan.

"Seminar ini juga dipandang sebagai pilar konstruktif bagi implementasi rencana Asia-Pasifik dibidang statistik ekonomi yang tercakup dalam Sistem Neraca Nasional," kata Suryamin. (ID/tk/ant)

 

http://www.investor.co.id/macroeconomics/bps-liberalisasi-dibutuhkan-statistik-perdagangan-yang-lebih-terperinci/70240

 

 

Sumber : INVESTOR DAILY

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]