Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Oilgas

Tuesday, October 08, 2013 16:17 WIB

BI Sebut Terjadi Dua Fenomena Akibat Pemerintahan AS Tutup

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan munculnya dua fenomena khusus akibat penutupan pemerintahan AS (shutdown). Fenomena tersebut bisa mempengaruhi negara berkembang seperti Indonesia.

"Risiko AS memang kita harus cermati, dengan adanya government shutdown memang muncul 2 fenomena," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Selasa (8/10/2013).

Fenomena pertama, menurut Perry adalah kecenderungan pertumbuhan ekonomi AS akan lebih rendah, karena ada operasi pemerintah yang turun.

"Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat ini berpengaruh ke berkembang. Yakni terkendalanya jalur sektor riil maupun perdagangan dan terjadinya tekanan kinerja ekspor dari negara berkembang," kata Perry.

Fenomena kedua, sambung Perry yakni negara berkembang akan terkena dampak portofolio asing masuk. "Hal ini dikarenakan penurunannya yield (imbal hasil) di AS," tuturnya.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengungkapkan bank sentral akan terus waspada mengenai penutupan pemerintahan AS.

"Tapi harus optimis juga, bahwa kongres dan senat mencapai kesepakatan, mengenai budget dan debt ceiling," tutur Mirza.

Menurut Mirza, BI terus mencermati perekonomian global yang cenderung melambat dan diliputi oleh ketidakpastian yang tinggi. Kinerja perekonomian di negara-negara maju seperti AS, Eropa dan Jepang belum kuat meski mulai menunjukkan perbaikan.

"Sementara itu, perekonomian negara berkembang dibayangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi serta menurunnya kinerja transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar. Pada saat yang sama, penurunan harga komoditas masih terus terjadi, kecuali harga minyak," tutup Mirza.



Sumber: detikcom

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]