Jakarta - Kenaikan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) 50 basis point (bps) menjadi 7,5 persen pada bulan Juli ini memaksa PT Bank Permata Tbk
(BNLI) [1,030 -25 (-2,4%)] meningkatkan suku bunga pinjaman.
Untuk itu, bank yang sahamnya dimiliki Astra International Tbk
(ASII) [7,600 -100 (-1,3%)] ini akan selektif menyalurkan kredit di sektor tertentu.
Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy Arfandy mengatakan, tahun ini, PermataBank lebih selektif dalam pembiayaan kepada sektor industri karena kondisi perekonomian global yang belum menunjukkan perbaikan signifikan.
"Saat ini kita fokus pada industri yang berbasis makanan dan minuman, termasuk juga logistik dan transportasi. Kita juga masih melalukan pemberian kredit kepada sektor-sektor tertentu seperti yang bersifat agribisnis, tapi memang lebih selektif dibandingkan tahun lalu," jelas Roy di Jakarta, Senin (29/7).
Roy mengungkapkan, selain selektif penyaluran kredit, perseroan juga akan menaikkan suk bunga kredit menyusul terkereknya BI rate. "Kenaikan ini turut menyebabkan
cost of fund perbankan mengalami kenaikan," kata dia.
Meski akan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga, namun PermataBank tetap akan mengupayakan agar kenaikan suku bunga tidak sama dengan kenaikan BI Rate.
"Kita upayakan agar tidak sama supaya kita bisa membantu perputaran ekonomi dan modal usaha yang dibutuhkan nasabah PermataBank. Kisarannya sendiri di angka 0,5 persen," kata dia.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/128763-bi-rate-naik-permata-fokus-pembiayaan-industri-makanan-minuman.html