Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Pulpaper

Thursday, October 03, 2013 19:48 WIB

Wapres JK Ingin Suku Bunga Kredit Perbankan Turun Jadi 5 Persen

JAKARTA - APP, melalui PT OKI Pulp & Paper Mills mendapatkan pinjaman kredit investasi dari China Development Bank (CDB) sebesar USD1.8 miliar untuk pembangunan pabrik pulp terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Penandatanganan pinjaman kredit investasi dilakukan di depan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China  Xi Jin Ping, di Jakarta dalam acara Bisnis Luncheon  Indonesia – China, Kamis 3 Oktober 2013. Nilai investasi untuk membangun pabrik pulp adalah USD2,6 miliar, dengan rincian 70 persen atau sekitar USD1,8 miliar didanai oleh pinjaman dari CDB dan sisanya 30 persen atau sekitar USD800 juta merupakan modal dari pemegang saham.

Di samping itu, akan dikembangkan juga industri kertas tisu dengan investasi senilai USD500 juta, sehingga total investasinya akan mencapai USD3 miliar.  Hal ini tentunya mencerminkan kepercayaan dari pemerintah dan perbankan RRC terhadap industri di Indonesia.

"Pembangunan pabrik PT. OKI Pulp & Paper Mills merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung tujuan Pemerintah Indonesia menjadikan industri pulp dan kertas menjadi pemain global, sekaligus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan. Untuk itu, kami berinvestasi melalui teknologi terkini dan mengadopsi praktik terbaik untuk memastikan standar keberlanjutan tertinggi, " ujar Chairman APP, Teguh Ganda Wijaya dalam pada keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Pemerintah Indonesia telah menargetkan industri pulp dan kertas sebagai salah satu industri prioritas di dalam Kebijakan Industri Nasional, dan mengharapkan Indonesia menjadi produsen lima besar dunia pada tahun 2025, hal ini sejalan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, Pulp dan kertas adalah bagian dari fondasi ekonomi Indonesia. Dirinya yakin sektor ini dapat berkembang dengan baik untuk kemudian memberikan banyak keuntungan kepada masyarakat Indonesia sembari melindungi hutan kita.

"Kami menyambut baik kerjasama yang dilakukan dengan China Development Bank, pembiayaan yang diberikan tersebut akan dapat mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia," ujar Gita.

 PT OKI Pulp & Paper Mills direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton pulp dan 500 ribu ton tisu per tahun. Seperti halnya dengan semua pabrik di bawah naungan APP, PT OKI Pulp & Paper Mills menerapkan kebijakan tanpa deforestasi dengan standar kelestarian lingkungan yang tinggi, dimana produksi hanya menggunakan bahan baku dari Hutan Tanaman Industri. Sementara itu, Direktur APP Suhendra Wiriadinata mengatakan, APP akan menerapkan zero deforestation.

"Kami berkomitmen menerapkan zero deforestation dalam rantai pasokan, atau 100 persen bahan baku berasal dari HTI," ujar Suhendra.

Pabrik baru ini diperkirakan akan membuka lapangan pekerjaan untuk 10 ribu tenaga kerja baru. PT OKI Pulp & Paper Mills diproyeksikan dapat  meningkatkan ekspor Sumatera Selatan cukup signifikan. Investasi ini juga dinilai strategis karena dua alasan utama,  pertama, pembangunan pabrik termasuk infrastruktur pendukung akan meningkatkan akses ke kawasan ini yang sebelumnya relatif terpencil. Kedua, masyarakat lokal bukan hanya memiliki kesempatan untuk bekerja disana tetapi juga memiliki kesempatan untuk bermitra dengan PT. OKI dalam upaya mengembangkan kegiata usaha. Artinya, potensi multiplier effect dari keberadaan PT OKI sangat besar

http://economy.okezone.com/read/2013/10/03/320/876220/app-dapat-pinjaman-usd1-8-m-untuk-bangun-pabrik-pulp-terbesar-di-ri

 

 

Sumber : OKEZONE.COM

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]