Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | INDIA

Monday, October 07, 2013 08:42 WIB

APEC Mampu Pulihkan Ekonomi Dunia

NUSA DUA – Dengan kekuatan ekonomi 54% dari PDB dan 44% dari perdagangan dunia, APEC dalam posisi ideal membantu pemulihan ekonomi dunia. Karena itu, anggota APEC —baik individu maupun bersama-sama— harus berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Semua ini bisa terjadi jika kita bekerja sama," kata Presiden SBY saat membuka CEO Summit 2013 di Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10). Pada pidato bertopik "Resilient Asia-Pacific – Engine of Global Growth," Presiden menjelaskan, perkembangan sektor swasta negara-negara APEC cukup bagus, mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Negara maju menunjukkan perbaikan. Sedang negara pasar berkembangan, termasuk BRICS (Brasil, Rusia, India, RRT, dan Afrika Selatan), menghadapi turbulensi, sehingga terjadi slow down. Di negara-negara ini terjadi defisit neraca perdagangan yang besar, arus modal keluar, dan pelemahan mata uang.

Menghadapi situasi ini, SBY mengajukan sejumlah saran. Pertama, SBY meminta negara anggota APEC untuk menghindari proteksionisme dan melanjutkan liberalisasi. Perdagangan antarnegara anggota tidak saja kuat, melainkan juga seimbang.

Kedua, pentingnya upaya terus-menerus mendorong investasi, menjaga pertumbuhan, dan membuka lapangan kerja. APEC kini menghadapi peluang emas meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan dukungan lonjakan kelas menengah.

Ketiga, pentingnya pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas untuk mendorong perdagangan, investasi, dan lapangan kerja baru. Infrastruktur yang baik akan melancarkan transportasi barang dan menekan biaya logistik.  Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas, public-private-partnerships cukup baik menjadi salah satu solusi.

Keempat, untuk memastikan bahwa pertumbuahan ekonomi berjalan seiring dengan pemerataan, usaha mikro, kecil, dan menengah harus dibangun. Kelima, negara APEC perlu bekerja sama menjaga stabilitas finansial, meningkatkan perdagangan dan investasi, baik lewat kerja sama bilateral maupun miltilateral. Ini termasuk Regional Financing Agree-ments (RFAs) and Financial Stability Board (FSB).

"Chiang Mai Initiative Multilateralization adalah contoh yang baik kerja sama di antara anggota APEC," ujar Presiden. Keenam, memastikan bahwa semua kegiatan pembangunan tidak melupakan perlindungan sosial bagi kaum miskin dan akses pasar bagi sleuruh rakyat demi tercapainya kesejahteraan. Ketujuh, masing-masing anggota APEC akan mencapai semua target ini jika semua negara bekerja sama.

Perdagangan APEC meningkat 11% sejak 1989 dan mencapai US$ 11 triliun tahun 2011. Pada 25 tahun terakhir, ratarata tarif turun sekitar 70% pada tahun 2011. Biaya bisnis antarnegara turun karena penurunan tarif 5% dan ini mampu menghemat dana sekitar US$ 59 miliar. Kemakmuran Asia Pasifik

Sementara itu, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI) Gita Wirjawan menyatakan, KTT APEC 2013 yang kini digelar di Bali akan menjadi tonggak bersejarah untuk memakmurkan Asia Pasifik. Dia optimistis "Sasaran Bogor" yang dicanangkan pada KTT APEC 1994 di Bogor, Jawa Barat, menunjukkan hasil signifikan seiring terwujudnya perdagangan bebas dan terbuka serta di Kawasan Asia Pasifik pada 2010. Saat ini, ke-21 ekonomi APEC terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru bagi terwujudnya perdagangan besas dan terbuka serta iklim investasi yang kondusif di negara-negara berkembang anggota APEC, pada 2020 mendatang.

"APEC berperan menjadikan Asia Pasifik lebih makmur. Ini adil untuk mengatakan bahwa target 2020 kami, perdagangan bebas dan terbuka di kawasan Asia Pasifik," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10).

Gita mengungkapkan, isu utama yang diutamakan pada tahun ini adalah memastikan manfaat yang adil dari liberalisasi perdagangan yang menitikberatkan pada pengurangan kesenjangan ekonomi antarnegara serta peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial rakyat. Selain itu, Indonesia juga menghadapi tanggung jawab untuk menjamin kredibilitas sistem perdagangan multilateral melalui Konferensi Tingkat Menteri ke-9 WTO dan negosiasi Doha Development Agenda.

"APEC harus memainkan peran kunci dengan memperluas dukungan politik yang kuat. Saya percaya tahun ini menjadi tonggak bersejarah bagi masa depan APEC yang memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi dunia, penciptaan lapangan kerja, integrasi, dan yang paling penting adalah kemakmuran dinikmati oleh semua," kata Gita. (nov)

 

http://www.investor.co.id/international/apec-mampu-pulihkan-ekonomi-dunia/70196

 

 

Sumber : INVESTOR DAILY

RELATED NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]