JAKARTA – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) berencana melakukan pengendalian ekspor batubara pada tahun depan. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendongkrak harga batubara acuan (HBA) Indonesia yang saat ini di bawah US$ 100 per ton.
Ketua APBI Bob Kamandanu mengatakan, komoditas batubara menjadi penyumbang devisa terbesar pada periode 2009-2011. Namun karena faktor melemahnya harga batubara membuat komoditas ini tidak lagi menjadi primadona devisa.
"Semua produsen batubara akan duduk bersama membicarakan pengendalian ekspor ini. Batubara bukan produksi elektronik atau kalengan. Ini produk yang bisa habis," kata Bob di Jakarta, Selasa (8/10).
Bob menuturkan, produksi batubara pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 300 juta ton. Sementara hingga akhir tahun, produksi batubara nasional bisa menembus 400 juta ton. Sementara harga batubara diperkirakan hanya menyentuh US$ 90 per ton pada akhir tahun ini.