Wall Street Terkatrol Saham Nvidia: Nasdaq +1,71%, S&P 500 +0,88% dan Dow -0,11%
Friday, May 26, 2023       04:30 WIB

Ipotnews - Wall Street naik tajam, Kamis, setelah perkiraan dari Nvidia melambungkan saham pabrikan chip itu, dan memicu reli di perusahaan terkait artificial-intelligence, sementara investor mencermati tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan plafon utang Amerika Serikat.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 0,88% atau 36,04 poin menjadi 4.151,28, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (25/5) atau Jumat (26/5) pagi WIB.
Nasdaq Composite Index melonjak 1,71% atau 213,93 poin menjadi 12.698,09, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,11% atau 35,27 poin menjadi 32.764,65.
Volume di bursa Wall Street relatif berat, dengan 10,8 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 10,5 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
S&P 500 sekarang melesat sekitar 8% sejauh tahun ini dan Nasdaq pulih lebih dari 30% dari kerugian tahun lalu.
Saham Nvidia Corp meroket 24% ke rekor penutupan tertinggi setelah pabrikan chip paling berharga di dunia itu memperkirakan pendapatan triwulanannya 50% lebih tinggi dari ekspektasi, dan mengatakan akan meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan chip kecerdasan buatan (AI).
Investor mentransaksikan saham Nvidia hampir senilai USD60 miliar, terhitung seperlima dari semua perdagangan ekuitas S&P 500 selama sesi tersebut, menurut data Refintiv.
"Nvidia resmi menggantikan FANG (Facebook, Amazon, Netflix dan Google) sebagai pusat pasar," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. "Investor terobsesi dengan AI, dan Nvidia adalah kisah AI yang sempurna."
Sejumlah pemain AI kelas atas, Microsoft Corp dan Alphabet Inc, induk usaha Google, masing-masing melesat 3,9% dan 2,1%. Advanced Micro Devices Inc melejit sekitar 11%, Micron Technology Inc melonjak 4,6% dan Broadcom Inc melambung lebih dari 7%.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor melonjak 6,8% ke level tertinggi dalam lebih dari setahun dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak November.
Intel Corp, yang menurut investor tertinggal dalam perlombaan AI, anjlok 5,5%, membebani laju Dow Jones Industrial Average.
Wall Street gelisah dalam beberapa hari terakhir tentang negosiasi di Washington untuk menaikkan batas utang sebesar USD31,4 triliun dan menghindari gagal bayar.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, Kamis, mendekati kesepakatan, dengan kedua belah pihak hanya berselisih USD70 miliar untuk pengeluaran diskresioner,  Reuters  melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Mencerminkan ketidakpastian pasar, imbal hasil US Treasury dua tahun mencapai level tertinggi sejak Maret setelah lembaga pemeringkat Fitch dan DBRS Morningstar menempatkan Amerika Serikat dalam pengawasan kredit bagi kemungkinan downgrade.
Sementara itu, data menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran hanya naik moderat minggu lalu, di sisi lain, laporan Departemen Perdagangan mengonfirmasi pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama.
Ralph Lauren Corp menguat 5,3% setelah peritel mewah itu mengalahkan estimasi laba.
Pengecer elektronik Best Buy Co Inc meningkat 3,1% menyusul laba kuartalan yang optimistis, sementara rantai toko diskon Dollar Tree Inc jatuh setelah memangkas prospek laba tahunannya. (ef)

Sumber : Admin