Wall Street Berakhir Variatif: Dow +0,09%, S&P 500 -0,16% dan Nasdaq -0,30%
Thursday, September 05, 2024       04:38 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dalam perdagangan yang bergejolak, menyusul data pasar tenaga kerja dan komentar dari pejabat Federal Reserve yang mendukung kasus untuk pemangkasan suku bunga.
Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq bergerak ke penutupan yang lebih rendah, sementara Dow berakhir sedikit lebih tinggi. Saham utilitas dan consumer staples memimpin kenaikan, sementara energi dan teknologi menjadi penghambat terbesar. Enam dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 38,04 poin, atau 0,09%, menjadi 40.974,97, S&P 500 turun 8,86 poin, atau 0,16%, menjadi 5.520,07 dan Nasdaq Composite Index menyusut 52,00 poin, atau 0,30%, menjadi 17.084,30, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (4/9) atau Kamis (5/9) pagi WIB.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat merosot ke level terendah dalam 3,5 tahun sepanjang Juli, mengindikasikan berlanjutnya pelonggaran pengetatan pasar tenaga kerja, yang dapat memperkuat posisi the Fed untuk mulai memangkas suku bunga pada pertemuan bulan ini.
"Ini selalu menjadi periode yang sulit di September, tetapi ekonomi bertahan," kata Bill Strazzullo, Chief Markets Strategist Bell Curve Trading di Boston. "Konsumen baik-baik saja, pasar tenaga kerja baik-baik saja. Saya masih optimistis secara keseluruhan."
Saham Nvidia, yang mencatat penurunan nilai pasar sebesar USD279 miliar pada sesi Selasa, ditutup anjlok 1,7%. Sesaat sebelum penutupan perdagangan, perusahaan tersebut membantah laporan media bahwa mereka menerima panggilan pengadilan dari Departemen Kehakiman AS.
Saham pertumbuhan megacap lainnya berguguran, termasuk Apple yang berakhir 0,9% lebih rendah. Microsoft turun 0,1%, Alphabet melemah 0,5%, dan Amazon.com kehilangan 1,7%. Namun saham Tesla melejit 4,2%.
Raphael Bostic, Presiden Atlanta Fed, Rabu, mengatakan bank sentral tidak boleh mempertahankan suku bunga terlalu tinggi lebih lama lagi atau berisiko menyebabkan terlalu banyak kerugian pada lapangan kerja.
Dia menambahkan, menunggu hingga inflasi turun kembali ke target the Fed sebesar 2% sebelum memangkas suku bunga "akan berisiko menimbulkan gangguan pada pasar tenaga kerja yang dapat menghadirkan rasa sakit dan penderitaan yang tidak perlu."
Pada sesi hari sebelumnya, ketiga indeks utama Wall Street membukukan kerugian satu hari terbesar sejak awal Agustus karena investor menjual saham terkait teknologi di awal September yang suram - yang secara historis merupakan bulan terburuk bagi ekuitas.
"Saham utilitas menanjak hari ini karena data ketenagakerjaan yang lemah, memperkuat kasus bahwa ketika the Fed bertemu dalam waktu sekitar dua minggu, mereka akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin," kata Eric Beyrich, co-Chief Investment Officer Sound Income Strategies.
Indeks Philadelphia SE Semiconductor rebound dari penurunan satu hari terbesarnya sejak pandemi Covid-19 pada sesi sebelumnya, dan berakhir naik 0,25%.
Saham Advanced Micro Devices melambung hampir 3% setelah menunjuk mantan eksekutif Nvidia, Keith Strier, sebagai vice president pasar AI global.
Zscaler ambles hampir 19% setelah perusahaan tersebut memperkirakan pendapatan dan laba tahun fiskal 2025 di bawah perkiraan. Dollar Tree merosot 22% setelah operator toko diskon itu memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Total volume di seluruh bursa Wall Street tercatat sekitar 10,5 miliar saham, turun dari rata-rata pergerakan 20 hari yang hampir mencapai 11 miliar saham. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Travelers (1,56%)
-IBM (1,41%)
-Boeing (1,37%)
Saham berkinerja terburuk
-Verizon (-3,38%)
-Intel (-3,33%)
-Chevron (-1,79%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Tesla (4,18%)
-Mondelez (4,17%)
-Seagate (4,08%)
Saham berkinerja terburuk
-Dollar Tree (-22,16%)
-Centene (-8,69%)
-Molina Healthcare (-6,96%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-WiSA Tech (125,00%)
-Faraday Future Intelligent Electric (52,77%)
-180 Life Sciences (41,24%)
Saham berkinerja terburuk
-Athira Pharma (-78,43%)
-BAIYU Holdings (-73,02%)
-Psyence Biomedical (-34,99%)

Sumber : Admin