Wall Street Tersengat Sentimen Plafon Utang: S&P 500 -1,12%, Nasdaq -1,26% dan Dow -0,69
Wednesday, May 24, 2023       04:29 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street terperosok, Selasa, dan imbal hasil US Treasury jangka pendek melonjak karena meningkatnya kegelisahan investor seiring minimnya kemajuan dalam negosiasi batas utang Amerika Serikat.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup anjlok 1,12% atau 47,05 poin menjadi 4.145,58, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (23/5) atau Rabu (24/5) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index merosot 1,26% atau 160,53 poin menjadi 12.560,25, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,69% atau 231,07 poin menjadi 33.055,51.
Volume di bursa Wall Street relatif ringan, dengan 10,3 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 10,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Analis yang disurvei  Reuters  memperkirakan S&P 500 mengakhiri tahun ini di posisi 4.150, turun sedikit dari penutupan Senin, yakni 4.192,63.
Perwakilan Presiden Amerika Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik mengakhiri putaran pembicaraan plafon utang lainnya, Selasa, ketika tenggat waktu semakin dekat untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah atau risiko gagal bayar sebesar USD31,4 triliun.
Kekhawatiran batas utang mendorong imbal hasil US Treasury satu bulan ke rekor tertinggi di 5,888%.
Investor juga menunggu risalah dari pertemuan Federal Reserve 2-3 Mei, yang dijadwalkan Rabu, untuk menilai kemungkinan langkah bank sentral berikutnya terkait kebijakan suku bunga.
Presiden regional the Fed, James Bullard dan Neel Kashkari, Senin, mengindikasikan bahwa bank sentral mungkin perlu melanjutkan kenaikan suku bunga jika inflasi tetap tinggi.
Michael Wilson, analis Morgan Stanley, mengatakan default utang Amerika tidak diperhitungkan oleh pasar. Bahkan jika kedua belah pihak mencapai kata sepakat, itu masih bisa berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi, katanya.
"Jika mereka mencapai kesepakatan tentang plafon utang, akan ada beberapa konsesi pada pengeluaran fiskal. Ini masalah pertumbuhan," ujar Wilson.
"Apakah itu akan menjadi dampak langsung, atau nanti? Kami pikir ada sedikit dari keduanya. Pada akhirnya, tidak ada  tradeoff  positif."
Membantu membatasi penurunan yang lebih besar, data S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis Amerika melejit ke level tertinggi 13 bulan pada Mei, terangkat pertumbuhan yang kuat di sektor jasa.
Laporan tersebut merupakan tanda terbaru bahwa ekonomi mempertahankan momentumnya di awal kuartal kedua meski risiko resesi meningkat.
Pembacaan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Departemen Perdagangan periode April--pengukur inflasi pilihan the Fed--akan dirilis Jumat.
Saham Broadcom Inc melesat 1,2% setelah pabrikan chip tersebut menandatangani kesepakatan multi-miliar dolar dengan Apple Inc untuk menggunakan chip yang dibuat di Amerika Serikat. Saham Apple merosot 1,5%.
Zoom Video Communications anjlok lebih dari 8% setelah platform konferensi video tersebut melaporkan pertumbuhan pendapatan triwulanan yang paling lambat.
Di antara laporan keuangan perusahaan ritel, Lowe's Companies Inc memangkas perkiraan comparable sales tahunannya, karena permintaan barang perbaikan rumah berkurang. Saham Lowe's melesat 1,7%.
Saham bank regional memperpanjang penguatan dari Senin, dipimpin lonjakan 7,9% di PacWest Bancorp, dengan indeks perbankan regional KBW (KRX) naik 0,9%. (ef)

Sumber : Admin