-
Usai Raup Dana Obligasi Rp300 Miliar, SMIL Bidik Pertumbuhan Pendapatan 25%
Thursday, March 13, 2025 10:32 WIB
Ipotnews - PT Sarana Mitra Luas Tbk () menargetkan pertumbuhan pendapatan di sepanjang 2025 sekitar 20-25 persen (year-on-year), lantaran kinerja operasional tahun ini akan didukung kesiapan belanja modal (capex) yang bersumber dari penerbitan obligasi di 2024.
Menurut Head of Investor Relations , Ridwan Syah, pada tahun lalu perseroan berhasil menghimpun dana dari penerbitan Obligasi I-2024 sebesar Rp300 miliar yang ditanggung oleh Lembaga dana perwalian ( trust fund ), Credit Guarantee and Investment Facility ( CGIF ).
"Hampir seluruh dana penerbitan obligasi Rp300 miliar akan kami gunakan untuk capex (belanja modal). Kesiapan dana ini yang akan mendorong pertumbuhan omzet di Tahun Buku 2025 sekitar 20-25 persen dibandingkan realisasi di 2024," kata Ridwan dalam keterangannya kepada media yang dikutip Kamis (13/2).
Dia memperkirakan, pendapatan untuk periode berakhir 31 Desember 2024 akan mencapaiRp360 miliar. Dengan target pertumbuhan omzet di 2025 berkisar 20-25% (y-o-y), maka pendapatan usaha di sepanjang tahun ini bisa mencapai Rp432 miliar hingga Rp450 miliar.
Terkait harga saham konstituen indeks Kompas100 ini, pada penutupan perdagangan kemarin terpantau berada di level 352 atau melesat 15,03 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Selama sepekan, harga saham tercatat melejit 28,47 persen, sedangkan dalam sebulan sudah melambung166,67 persen.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada tahun ini mengincar perolehan laba bersih sekitar Rp100 miliar-Rp110 miliar atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan proyeksi net profit di sepanjang 2024 berkisar Rp80 miliar-Rp90 miliar.
Ridwan menegaskan, salah satu penopang utama pencapaian target pertumbuhan pendapatan usaha di 2025 adalah kesiapan dana capex dari penerbitan surat utang pada tahun lalu. "Obligasi yang kami terbitkan di 2024 memiliki peringkat idAAA (Triple A) dari Pefindo (PT Pemeringkat Efek Indonesia)," tegasnya.
Dia menyebutkan, sebesar Rp280 miliar dari dana penerbitan obligasi akan digunakan untuk keperluan capex, seperti pembelian forklift elektrik, baterai lithium, dan charger baterai litium. Sementara itu, sisanya sebesar 5,79 persen digunakan untuk pelunasan leasing repayment, khusus pembelian forklift elektrik.
Untuk meraih target pertumbuhan pendapatan di 2025, kata Ridwan, akan secara konsisten melakukan ekspansi pasar dengan memperluas area operasi dengan secara terus membeli lahan, serta meningkatkan jumlah pelanggan penyewaan forklift.
Terkait dengan komitmen perluasan wilayah operasional, menurut Ridwan, akan melebarkan sayap bisnis ke Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Dia mengaku, saat ini perseroan juga mendapatkan komitmen kerjasama dengan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. (Budi)
Sumber : Admin