Trump Ancam BRICS Agar Tak Tinggalkan Dolar AS, Rupiah Melemah
Monday, December 02, 2024       16:00 WIB

Ipotnews - Tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam negara - negara anggota BRICS agar tidak meninggalkan mata uang dolar, menjadi sentimen negatif yang memukul kurs rupiah di awal Desember.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (2/12) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp15.905 per dolar AS, melemah 58 poin atau 0,37% dibandingkan Jumat sore (29/11) di level Rp15.847 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar AS hari ini. "Ini diakibatkan Trump mengancam akan mengenakan "tarif 100%" pada blok BRICS, memperingatkan mereka agar tidak mencari alternatif selain dolar AS," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Tindakan Trump yang mengancam negara - negara anggota BRICS mendorong kenaikan dolar AS. "Ini mengakibatkan kebijakan proteksionis yang lebih ketat dari AS di bawah Trump," ujar Ibrahim.
Trump minggu lalu mengancam tarif tambahan pada Tiongkok, Kanada, dan Meksiko sebuah langkah yang dapat memicu kembali perang dagang global. Selain itu, ketidakpastian atas inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah Trump yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi.
Di China, aktivitas manufakturnya meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan November, menurut data indeks manajer pembelian pemerintah dan swasta. Pembacaan tersebut terjadi terjadi setelah Beijing meluncurkan serangkaian langkah stimulus agresif sejak akhir September, yang bertujuan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
"Meskipun langkah-langkah tersebut tampaknya membuahkan hasil, pelaku pasar tetap mengkhawatirkan lebih banyak hambatan ekonomi dari perang dagang dengan AS," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin