Trader Nantikan Proyeksi Ekspor, Harga CPO Bergerak dalam Kisaran Ketat
Tuesday, June 10, 2025       13:05 WIB

Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia diperdagangkan dalam kisaran ketat, Selasa, karena trader menunggu estimasi ekspor dari surveyor kargo serta data permintaan dan penawaran untuk petunjuk lebih lanjut.
Harga minyak kelapa sawit acuan untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 19 ringgit, atau 0,48%, menjadi 3.906 ringgit (USD922,75) per metrik ton pada jeda tengah hari, dan diperdagangkan antara 3.900-3.947 ringgit per ton, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Selasa (10/6).
"Pasar tetap dalam kisaran dengan beberapa aksi ambil untung menjelang data MPOB ," kata trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Stok minyak kelapa sawit Malaysia pada akhir Mei naik menjadi 1,99 juta ton dalam peningkatan bulan ketiga berturut-turut meski terjadi lonjakan ekspor, menurut data dari Malaysia Palm Oil Board ( MPOB ) ( MPOB ).
Kontrak minyak kedelai (soyoil) Dalian yang paling aktif naik 0,13%, sementara kontrak minyak sawitnya turun 0,17%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,8%.
Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak pesaingnya, karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Surveyor kargo akan merilis estimasi ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Mei hari ini.
Harga minyak naik tipis karena pelaku pasar menunggu hasil pembicaraan Amerika Serikat-China yang dapat membuka jalan untuk meredakan ketegangan perdagangan dan meningkatkan permintaan bahan bakar.
Harga minyak mentah berjangka yang lebih kuat membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Ringgit, mata uang perdagangan kelapa sawit, melemah 0,09% terhadap dolar, membuat komoditas tersebut sedikit lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. (ef)

Sumber : Admin