Trader Kunci Keuntungan Jelang Data PDB Amerika, Kilau Emas Meredup
Wednesday, January 25, 2023       14:03 WIB

Ipotnews - Emas jatuh, Rabu siang, mundur lebih jauh dari puncak hampir sembilan bulan di sesi terakhir, karena beberapa investor mengunci keuntungan dan dolar relatif stabil menjelang rilis data ekonomi Amerika yang dapat mengarahkan jalur pengetatan kebijakan Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot menyusut 0,30% menjadi USD1.931,63 per ons, pada pukul 13.53 WIB, setelah menyentuh level tertinggi sejak akhir April pada perdagangan Selasa, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (25/1).
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat turun 0,13% menjadi USD1.949,60 per ons.
Indeks Dolar (Indeks DXY) relatif stabil. Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dalam  greenback  kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
"Harga emas lebih rendah terutama karena koreksi teknikal setelah mencapai level tertinggi; dolar yang stabil juga membebani sentimen," kata Hareesh V, Kepala Riset Komoditas Geojit Financial Services.
Fokus pasar sekarang tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) Amerika kuartal keempat yang akan dirilis Kamis, yang dapat mengatur nada untuk pertemuan kebijakan the Fed, 31 Januari-1 Februari.
Emas bisa naik jika ada tanda-tanda bahwa ekonomi Amerika melambat dan Fed akan segera memperlambat laju pengetatan dan memangkas suku bunga, kata Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive.
"Namun, agar harga menembus level USD2.000, dolar AS harus terus melemah."
Sebagian besar investor memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) minggu depan. Bank sentral Amerika itu memperlambat laju pengetatan menjadi 50 bp bulan lalu setelah empat kali kenaikan berturut-turut sebesar 75 bp.
Dengan suku bunga yang lebih rendah diterjemahkan ke dalam  return  yang lebih rendah pada aset berbunga seperti surat utang, investor mungkin lebih memilih emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas dapat naik ke kisaran USD1.956-1.969, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Data menunjukkan pada Selasa, ekspor emas Swiss ke sejumlah negara termasuk China, Turki, Singapura, dan Thailand melonjak ke level tertinggi multi-tahun pada 2022.
Di antara logam mulia lainnya, perak berkurang 0,3% menjadi USD23,73 per ons dan platinum turun 0,26% menjadi USD1.057,75. Paladium melemah 0,8% menjadi USD1.728,43. (ef)

Sumber : Admin