Tensi Perdagangan Amerika-China Meningkat, Tembaga London Tertekan
Wednesday, April 16, 2025       13:53 WIB

Ipotnews - Tembaga London melemah, Rabu, karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, membayangi data yang optimistis dari konsumen logam teratas dunia.
Harga acuan tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,7% menjadi USD9.102,5 per metrik ton, siang ini, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (16/4).
Sementara, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) berkurang 0,6% menjadi 75.550 yuan (USD10.311,74) per ton.
Beijing menginstruksikan maskapai penerbangannya untuk tidak menerima pengiriman jet Boeing lebih lanjut sebagai respons atas pengenaan tarif 145% Amerika terhadap impor China,  Bloomberg News  melaporkan, Selasa, mengutip narasumber yang mengetahui masalah tersebut.
Selasa, Nvidia mengatakan akan mengambil biaya sebesar USD5,5 miliar setelah pemerintah AS membatasi ekspor chip kecerdasan buatan H20 ke China, pasar utama untuk salah satu chip terpopulernya.
Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama China melampaui ekspektasi, didukung konsumsi dan output industri yang solid bahkan saat perumus kebijakan bersiap menghadapi dampak tarif Amerika yang menurut analis menimbulkan risiko terbesar bagi raksasa Asia itu dalam beberapa dekade.
"Ada kekhawatiran yang terus berlanjut tentang bagaimana tarif akan memengaruhi ekonomi China di masa mendatang. Jika semuanya sama, kita akan melihat pertumbuhan yang lebih lemah tanpa dukungan yang sangat kuat dari otoritas," kata Kyle Rodda, analis Capital.com.
"Berita yang lebih besar adalah penghentian pesanan Boeing dan, yang lebih besar lagi, larangan chip H20 Nvidia masuk ke China. Ini menunjukkan memburuknya hubungan dagang AS-China dan dengan itu risiko penurunan yang lebih besar terhadap aktivitas ekonomi dan permintaan tembaga di masa mendatang."
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,4% menjadi USD2.366,5 per ton, timbal (lead) menyusut 0,6% jadi USD1.903, nikel melorot 0,8% ke posisi USD15.435 per ton, seng (zinc) melemah 0,8% ke level USD2.595, sementara timah naik 0,5% menjadi USD31.205.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium melemah 0,6% menjadi 19.510 yuan per ton, seng anjlok 1,8% ke posisi 21.945 yuan, timbal turun 0,6% jadi 16.705 yuan, timah melorot 1,2% ke level 256.340 yuan, dan nikel menguat 0,6% menjadi 124.380 yuan. (ef)

Sumber : Admin