Tembaga Anjlok, Terpukul Perlambatan Permintaan dan Kejatuhan Yuan
Tuesday, November 04, 2025       15:20 WIB
  • Tembaga Shanghai anjlok 1,54% ke 85.740 yuan/ton, penurunan terbesar dalam tiga minggu, didorong depresiasi yuan dan perlambatan permintaan.
  • Tembaga LME melorot 1,57% ke USD10.684,50; permintaan domestik China tetap hati-hati karena harga tinggi dan konsumsi riil tertinggal.
  • Premi impor tembaga China turun ke USD35/ton, stok SHFE naik 10,8%, sementara gangguan pasokan tetap menjadi perhatian, termasuk rencana penutupan smelter Glencore di Kanada.

Ipotnews - Tembaga berjangka Shanghai mencatat penurunan single-session terbesar dalam tiga pekan, Selasa, karena depresiasi yuan dan perlambatan permintaan menekan harga yang masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa.
Kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) merosot 1,54% menjadi 85.740 yuan (USD12.037) per ton, pada penutupan siang.
Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak 13 Oktober, ketika kontrak serupa anjlok 2,42%.
Sementara itu, harga tembaga acuan tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melorot 1,57% menjadi USD10.684,50 per ton pada pukul 14.12 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Selasa (4/11).
Yuan China jatuh ke level terendah dua minggu terhadap dolar AS, seiring menguatnya greenback di tengah perbedaan pandangan pejabat Federal Reserve mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember. Pelemahan yuan membuat komoditas yang diperdagangkan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor China.
Harga tembaga yang tinggi terus menekan permintaan, di mana konsumsi spot gagal mengikuti kenaikan harga karena pengguna hilir bersikap hati-hati, membeli hanya sesuai kebutuhan jangka pendek, menurut sejumlah trader. Logam merah ini sempat mencetak rekor tertinggi USD11.200 per ton pada pekan lalu di LME akibat kekurangan pasokan.
Premi tembaga Yangshan, yang mencerminkan selera buyer China terhadap tembaga impor, turun menjadi USD35 per ton, Senin, dari USD58 per ton pada akhir September. Selain itu, stok tembaga di SHFE melambung 10,8% pekan lalu menurut laporan mingguan bursa.
Gangguan pasokan tetap menjadi perhatian utama. Kekhawatiran ini meningkat setelah  Reuters  melaporkan bahwa Glencore berencana menutup smelter terbesar di Kanada karena alasan biaya.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,71%, timbal (lead) melemah 0,35%, timah menyusut 0,48%, sedangkan seng (zinc) dan nikel masing-masing kehilangan 0,44%.
Di bursa berjangka Shanghai, seng naik 0,82%, nikel merosot 0,99%, timah turun 0,66%, sementara aluminium dan timbal relatif stabil. (Reuters/AI)

Sumber : Admin