Tantangan Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun: Umur Manusia yang Tidak Diketahui dan Pengeluaran Besar Tidak Terduga (4)
Thursday, March 02, 2023       14:59 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun: Resiko Investasi yang Semakin Besar (3),  kita telah membahas resiko investasi pada masa pensiun yang menjadi semakin besar karena faktor urutan ( sequence ) terjadinya imbal hasil ( return ) investasi yang menjadi relevan dalam perencanaan pendapatan pada masa pensiun ( retirement income ).
Pada artikel ini, kita akan membahas tantangan berikutnya dalam perencanaan pendapatan pada masa pensiun, yaitu (i).faktor umur manusia yang tidak terduga, dan (ii).faktor pengeluaran-pengeluaran besar tidak terduga yang timbul pada masa pensiun.
Umur Manusia yang Tidak Diketahui ( unknown longetivity )
Dikaruniai usia panjang tentu harus disyukuri, karena tidak semua orang mendapatkan berkat yang sama, bahkan banyak yang meninggal pada usia yang sangat belia. Tetapi, berusia panjang juga berarti biaya hidup yang lebih mahal. Manusia seharusnya takut pada usia yang terlalu panjang, sama seperti manusia takut pada kematian.
Separuh dari populasi akan berusia lebih panjang dari angka harapan hidup ( life expectancy ) nasional yang digunakan badan pusat statistik. Usia harapan hidup ini pun cenderung untuk naik setiap tahunnya, karena berbagai faktor, terutama karena meningkatnya kemakmuran dan perkembangan teknologi kedokteran yang mampu mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya tidak ada obatnya.
Usia harapan hidup nasional seorang laki-laki di Indonesia saat ini berkisar pada angka 70 tahun, dan usia harapan hidup seorang perempuan berkisar pada angka 72 tahun. Apakah kita akan berusia panjang atau berusia pendek, tidak ada yang tahu. Tetapi, kita pasti tahu bahwa jika dana pensiun kita habis sebelum kita tutup usia maka hidup kita akan menderita.
Lebih baik kita mempunyai sisa dana pensiun yang banyak pada waktu kita meninggal dunia (sisa dana dapat diwariskan kepada anak-cucu), dibandingkan dikaruniai usia yang panjang tetapi hidup menderita (karena tidak memiliki cukup dana pensiun).
Resiko mendasar dari setiap perencanaan pendapatan pada masa pensiun adalah usia panjang yang tidak diketahui ( unknown longetivity ). Hal ini dapat disimpulkan dengan satu pertanyaan ini: berapa lamakah aset-aset dalam dana pensiun saya harus mampu menghasilkan pendapatan sebelum saya meninggal? Sekali lagi, lebih baik meninggal dunia dengan banyak dana pensiun yang tidak terpakai, dari pada hidup berumur panjang tanpa memiliki dana pensiun yang cukup.
Pengeluaran Besar Tidak Terduga ( Spending Shocks )
Pada masa pensiun, pengeluaran besar yang tidak terduga dapat datang dalam berbagai bentuk, misalnya biaya akibat kecelakaan diri ( personal accident ), biaya perbaikan atau renovasi rumah, bahkan biaya-biaya perceraian (!).
Biaya-biaya perawatan kesehatan pada masa pensiun juga cenderung naik banyak, termasuk pula biaya hidup di panti-panti lansia (lanjut usia), jika pensiunan memilih untuk hidup di panti lansia. Di samping itu, pengeluaran besar tak terduga juga dapat muncul jika pensiunan memutuskan untuk membantu anggota keluarga yang tertimpa musibah.
Pensiunan dapat mengelola resiko kecelakaan diri ( personal accident ) di antaranya dengan membeli asuransi kecelakaan diri ( personal accident insurance ). Tetapi, membantu anggota keluarga yang mengalami musibah, hampir selalu harus dilakukan melalui pengorbanan materi secara langsung. Ini artinya, pensiunan harus menyimpan sebagian dana pensiunnya dalam bentuk tunai sehingga mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu.
Pengeluaran-pengeluaran besar yang tidak terduga ( spending shocks ), kalau tidak dikelola dengan baik dapat menghancurkan masa pensiun kita yang seharusnya merupakan masa-masa keemasan di mana kita dapat menikmati hidup dan melakukan hal-hal yang dahulu tidak sempat kita lakukan karena kita sibuk bekerja.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS