-
Stock Split BNI (BBNI) Disetujui, Dirut: Basis Investor Diperluas
Tuesday, September 19, 2023 17:20 WIB
JAKARTA, investor.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia Tbk () Tahun 2023 menyetujui aksi korporasi berupa pelaksanaan pemecahan saham beredar (stock split) dengan rasio 1:2.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, aksi korporasi tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan minat investor ritel untuk berinvestasi pada saham perseroan berkode . Sekaligus memberikan dorongan positif pada perkembangan pasar modal di Tanah Air.
"Dengan rasio tersebut, basis investor dapat lebih diperluas seiring dengan harga saham perseroan yang lebih terjangkau terutama bagi investor perorangan atau ritel. Langkah ini diharapkan berdampak positif pada aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga mendorong likuiditas saham perseroan," kata Royke dalam konferensi pers RUPSLB Tahun 2023 BNI secara daring, Selasa (19/9/2023).
Dengan keputusan tersebut, nilai nominal per saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari Rp 7.500 menjadi Rp 3.750. Ketentuannya, satu saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia senilai Rp 3.750.
Selain itu, 1 saham Seri A Dwiwarna menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia, dengan nominal Rp 3.750 per saham. Sedangkan nilai nominal per Saham Seri C berubah dari Rp 375 menjadi Rp 187,5.
Sehubungan dengan pemecahan saham perseroan, maka RUPSLB juga menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar terkait dengan nilai nominal per saham.
Selanjutnya, RUPSLB menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan saham perseroan.
Adapun dalam tiga tahun terakhir, Royke menyebut, saham perseroan telah mendapat respons positif dari para investor. Harga saham perseroan pada penutupan perdagangan 31 Agustus 2023 tercatat di level Rp 9.175 per saham, meningkat 79,9% dari posisi tiga tahun sebelumnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya atau secara year-on-year (yoy), harga saham perseroan meningkat 7,6%. Peningkatan ini lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang mengalami penurunan 3,1% (yoy), dan Indeks LQ-45 yang juga melemah 5,9% (yoy) per 31 Agustus 2023.
Dari segi volume perdagangan di BEI, selama periode Januari-Agustus 2023 atau secara year-to-date (ytd), saham mencatatkan rata-rata volume transaksi harian sebesar Rp 256 miliar.
"Aksi korporasi tersebut tidak mempengaruhi kecukupan modal dan kinerja keuangan perseroan. Stock split juga tidak akan menyebabkan dilusi atau penurunan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham perseroan," tegas Royke selanjutnya.
Dengan aksi korporasi tersebut, jumlah lembar saham perseroan yang beredar dipercaya akan meningkat secara proporsional. Sedangkan nilai nominal dan nilai pasar dari setiap lembar saham akan menyesuaikan secara proporsional.
Sumber : investor.id