Sebagian Besar Bursa Saham Asia Melorot,  Kurs Mata Uang Cenderung Stabil
Friday, January 10, 2025       16:50 WIB

Ipotnews - Sebagian besar bursa saham Asia ditutup melorot pada akhir sesi perdagangan Jumat (10/1). Namun mayoritas mata uang  emergig market  Asia ditutup stabil.
Investor tetap berhati-hati menjelang rilis laporan pekerjaan AS yang dapat berdampak pada prospek penurunan suku bunga lebih lanjut dan dolar AS.
Laporan  nonfarm payrolls  AS, yang akan dirilis hari ini, diperkirakan akan menambah 160.000 pekerjaan di Desember, dengan tingkat pengangguran bertahan di 4,2%.
Peningkatan pekerjaan yang jauh lebih kuat berpotensi mendukung kasus penurunan suku bunga yang lebih sedikit oleh Federal Reserve. Rilis sejumlah data baru-baru ini yang menunjukkan ekonomi AS yang tangguh berpotensi akan memperkuat greenback.
Indeks MSCI untuk saham-saham EM turun 0,5%, menyentuh level terendah sejak September. Indeks ini telah turun lebih dari 25% dari level tertingginya sepanjang masa yang dicapai pada 2021 silam.
Indeks harga saham di bursa saham Singapura (STI) anjlok 1,9%, menjauhi level tertinggi selama lebih dari 17 tahun yang dicapai pada Rabu lalu. Indeks STI berada di jalur menuju hari penurunan terburuk sejak awal Agustus 2024.
Indeks KOSPI Korea Selatan ditutup 0,2% lebih rendah. Namun secara mingguan KOSPI naik 3%, kenaikan minggu terbaik sejak pertengahan November, dibantu oleh harapan seputar teknologi kecerdasan buatan.
Bursa saham di Indonesia, ditutup dengan mencatatkan kenaikan IHSG 0,6%, sementara rupiah melemah tipis.
Kurs dolar Singapura terhadap dolar AS tergelincir 0,2%, sementara baht Thailand turun 0,3%. Won Korea Selatan juga turun 0,3.
Prospek penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih sedikit dan ketidakpastian usulan kebijakan tarif dan imigrasi PresidenAS terpilih Donald Trump, telah menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi global. Kenaikan  yield  US Treasury mendukung dolar AS dan menekan mata EM sepanjang pekan ini.
"Pasar Asia telah menunjukkan ketahanan karena suku bunga riil yang menarik, dukungan domestik, dan kurangnya kekhawatiran fiskal. Namun, kami tetap berhati-hati terhadap mata uang EM dalam jangka menengah, mengingat potensi dampak kebijakan AS terhadap arus modal dan penurunan imbal hasil riil," tulis analis Citi dalam catatannya yang dikutip Reuters, hari ini.
"Kami percaya reli USD dan berkurangnya EM  carry  membuat EMFX rentan dalam waktu dekat."
Di Asia, Bank of Korea (BoK) dan Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan menyampaikan keputusan kebijakan moneternya pekan depan. Kedua bank sentral tersebut telah memulai siklus pelonggaran suku bunga, tetapi para analis percaya bahwa BoK dan BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga kali ini.
"Pergerakan nilai tukar yang besar di Desember pada akhirnya akan membatasi BoK untuk menurunkan suku bunga kebijakannya di Januari," sebut para analis Barclays dalam catatan.
"Meskipun BI kemungkinan besar akan memilih untuk melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga, tapi kami percaya bahwa tekanan terhadap Rupiah akan mengesampingkan naluri pro-pertumbuhan bank sentral," imbuh analis Barclays.
Pasar menunggu data inflasi dari India dan data penjualan ritel dan PDB China pekan depan. (Reuters)
 Asian currencies and stocks as at 0634 GMT 

COUNTRY

FX RIC

FX DAILY %

FX YTD %

INDEX

STOCKS DAILY %

STOCKS YTD %

Japan

USDJPY

-0.14

-0.75

N225

-0.90

-1.62

China

USDCNY

-0.01

-0.45

SSEC

-0.73

-4.89

India

USDINR

-0.05

-0.32

NSE

-0.03

-0.53

Indonesia

USDIDR

-0.06

-0.71

JCI

0.56

0.34

Malaysia

USDMYR

+0.09

-0.62

KLSE

0.24

-2.30

Philippines

USDPHP

+0.11

-0.54

PSI

-0.36

-0.62

S.Korea

USDKRW

-0.34

+0.50

KOSPI

-0.24

4.85

Singapore

USDSGD

-0.15

-0.31

STI

-1.90

0.04

Taiwan

USDTWD

-0.10

-0.59

TWSE :TAIEX

-0.30

-0.10

Thailand

USDTHB

-0.27

-0.97

SET

-0.03

-2.68

Sumber : admin