Saham SMIL Paling Apes di Jajaran Top Losers Kompas 100 periode JanuariĀ 
Tuesday, February 04, 2025       14:34 WIB

Ipotnews - Pergerakan saham mengalami kejatuhan harga yang terbesar alias  top losers , di jajaran indeks Kompas100 selama Januari 2025.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu Senin (30/12/2024) hingga Jumat (31/1/2025), lima besar top losers versi indeks Kompas100 adalah sebagai berikut:
  • PT Sarana Mitra Luas Tbk (), harga sahamnya melemah 72 poin menjadi 123, turun 36,9%.
  • PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (), harga sahamnya melemah 4.425 poin menjadi 11.575, turun 27,7%.
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (), harga sahamnya melemah 1.725 poin menjadi 5.875, turun 22,7%.
  • PT Surya Semesta Internusa Tbk (), harga sahamnya melemah 275 poin menjadi 1.000, turun 21,6%.
  • PT Surya Citra Media Tbk (), harga sahamnya melemah 580 poin menjadi 3.000, turun 16,2%.

Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa belum ada aksi korporasi baru yang bisa mendongkrak minat investor terhadap . "Ini membuat para investor saham belum berkeinginan masuk ke saham tersebut," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, Selasa (4/2).
biasanya menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih minimal 20 persen per tahun. Untuk tahun 2025 ini, Sarana Mitra Luas () mematok pendapatan naik menjadi Rp440 miliar dan laba bersih menjadi Rp110-120 miliar.
Saat ini memiliki jumlah armada forkliftsebanyak 4000 unit yang membuat bisnis perseroan bergerak positif dengan optimis perolehan pendapatan di tahun 2024 akan mencapai Rp400 miliar dan laba di tahun 2024 optimis di angka Rp90 miliar.
Kontribusi pendapatan itu di sumbang dari 300 an pelanggan, serta perseroan juga menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) dari Anhul Forklift Group () asal China. Artinya, juga memasarkan dan menjualkan produk di Indonesia. merupakan brand forklift terbesar asal China yang didistribusikan dan dijual di Indonesia sejak tahun 2024.
Direktur Utama , Hadi Suhermin, mengatakan saat ini pendapatan perseroan masih didominasi oleh penyewaan forklift diesel, yang berkontribusi sekitar 58% terhadap total pendapatan. Sementara itu, porsi penyewaan forklift listrik mencapai 42%, meningkat dari 39% pada periode sebelumnya.
"Fokus kami ke depan adalah memperbesar kontribusi forklift listrik. Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan porsi forklift listrik bisa mencapai 80%," kata Hadi kepada media di Jakarta, Senin (3/2). (Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.