Saham Eropa Melemah, Tertekan oleh Sektor Perbankan dan Pertambangan
Saturday, July 05, 2025       07:37 WIB

Ipotnews - Saham-saham di bursa Eropa ditutup melemah pada Jumat (4/7) di akhir pekan ini, tertekan oleh penurunan saham sektor perbankan dan pertambangan. Fokus pasar kini beralih ke tenggat waktu 9 Juli untuk tercapainya kesepakatan perdagangan antara mitra dagang utama dan Amerika Serikat.
Indeks acuan di kawasan Eropa, Stoxx 600 mencatat penurunan harian sebesar 0,5%, dengan penurunan mingguan yang relatif tipis. Indeks-indeks utama lainnya di kawasan juga ditutup di zona merah. Indeks DAX di Jerman turun 0,6%. Sementara Indeks CAC-40 di Prancis melemah 0,8%. Bursa saham Spanyol mencatat kinerja terburuk dengan penurunan sebesar 1,5%.
Sektor sumber daya dasar menjadi yang paling tertekan di antara sektor-sektor utama, dengan pelemahan 1,4% akibat tekanan pada harga logam dasar, termasuk tembaga. Sementara itu, saham-saham bank di zona euro melemah 1,3%, dipimpin oleh penurunan 2,6% pada salah satu bank besar asal Spanyol, BBVA .
Di sisi lain, sektor kesehatan membantu menahan tekanan pasar dengan kenaikan sebesar 1,1%. Saham-saham produsen obat besar seperti Novartis, Roche, dan Novo Nordisk mencatat penguatan, memberikan dukungan bagi indeks keseluruhan.
Saham-saham perusahaan minuman beralkohol asal Prancis seperti Pernod Ricard, Remy Cointreau, dan LVMH berhasil memangkas kerugian setelah otoritas Tiongkok memutuskan tidak mengenakan bea masuk tambahan terhadap produsen cognac utama dari Eropa, selama mereka menjual dengan harga minimum tertentu.
Dalam perkembangan kebijakan perdagangan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintah AS akan mulai mengirimkan surat kepada berbagai negara pada Jumat, yang merinci tarif impor yang akan diberlakukan. Masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif AS akan berakhir pekan depan, sehingga investor cenderung mengambil sikap hati-hati karena sejumlah mitra dagang besar, termasuk Uni Eropa, belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS.
Uni Eropa mendorong tercapainya "kesepakatan prinsip" dengan AS sebelum tenggat waktu, guna memperoleh keringanan tarif secara langsung di sektor-sektor utama sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Analis dari J.P. Morgan menilai hasil dari pembicaraan ini kemungkinan hanya berupa kesepakatan singkat yang menunda keputusan penting, sementara tarif yang ada tetap diberlakukan.
Perhatian pasar minggu ini juga tertuju pada legislasi pemotongan pajak di AS, yang telah lolos dari tahapan akhir di Kongres dan diperkirakan segera disahkan oleh Presiden Trump.
Meskipun sempat mencatat awal tahun yang solid, kinerja saham Eropa pada tahun ini masih tertinggal dibandingkan dengan pasar saham AS, yang banyak didorong oleh saham teknologi. Hingga Jumat, indeks Eropa tercatat naik 6,6% sepanjang 2025, sedikit di bawah kenaikan 6,7% yang dibukukan pasar saham AS.
Dari sisi emiten, saham perusahaan pertahanan asal Jerman Rheinmetall menguat 3,3% setelah dua lembaga keuangan besar menaikkan target harga saham perusahaan tersebut.
(reuters)

Sumber : admin