Saham Eropa Catat Aksi Jual Terburuk Tahun Ini Didorong Ketakutan Resesi
Friday, January 20, 2023       03:37 WIB

Ipotnews - Saham Eropa mencatat aksi jual satu hari terburuk tahun ini, Kamis, karena laporan keuangan yang mengecewakan, data makro Amerika Serikat yang lemah, dan komentar  hawkish  dari bank sentral menghidupkan kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 ditutup merosot 1,55% atau 7,08 poin menjadi 450,45, mengakhiri kenaikan beruntun enam hari dan menandai persentase kerugian terbesar sejak 15 Desember, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (19/1) atau Jumat (20/1) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga bertumbangan. Di Jerman, Indeks DAX melorot 1,72% atau 261,44 poin menjadi 14.920,36, FTSE 100 Inggris menyusut 1,07% atau 83,41 poin menjadi 7.747,29 dan CAC berkurang 1,86% atau 131,52 poin menjadi 6.951,87.
Saham teknologi yang peka terhadap suku bunga memimpin kerugian di wilayah tersebut, anjlok 2,9%, karena rekan-rekannya di Wall Street juga jatuh. Ritel, industri, pertambangan, serta minyak dan gas masing-masing turun lebih dari 2%.
Saham Wall Street jatuh untuk hari kedua setelah data menunjukkan output manufaktur Amerika merosot bulan lalu dan penjualan ritel turun paling tajam dalam setahun, sementara komentar  hawkish  dari pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran bahwa suku bunga akan terus naik.
"Apakah inflasi global sudah mencapai puncaknya? Tampaknya memang demikian, dengan angka IHK di sebagian besar ekonomi utama menurun sedikit (month-on-month), membantu meredakan kekhawatiran akan resesi global," kata Geir Lode, Kepala Ekuitas Global di Federated Hermes.
"Namun, meski ada secercah optimisme tentang kesehatan ekonomi global, kami khawatir musim laporan keuangan yang akan datang ini dapat membawa lebih banyak rasa sakit bagi investor. Kami memperkirakan lingkungan inflasi selama kuartal sebelumnya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan, yang dapat menyebabkan kejutan negatif secara keseluruhan, terutama di Amerika."
Bankinter Spanyol tergelincir 2,9% ketika bank itu mencapai target laba bersihnya pada 2022, setahun lebih cepat dari jadwal, meski biaya yang lebih tinggi menghilangkan sebagian dari kuartal akhir yang kuat.
Boohoo anjlok 10,5% setelah laba pengecer mode online Inggris itu turun 11% pada periode perdagangan Natal utamanya, dirugikan oleh gangguan pengiriman.
Dr Martens Plc terjungkal 30,7% ke rekor terendah setelah produsen sepatu asal Inggris itu memperingatkan laba dan pendapatan tahunan karena masalah operasional.
Laba kuartal keempat di Eropa diprediksi meningkat 10,7% (year-over-year), menurut data Refinitiv I/B/E/S, dibandingkan lonjakan 59,2% pada kuartal tahun lalu. Penurunan laba lebih lanjut diperkirakan tahun ini di tengah kekhawatiran resesi.
Menambah suasana suram, Bank Sentral Eropa menolak spekulasi pasar akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Presiden ECB Christine Lagarde dan sesama pembuat kebijakan Klaas Knot mengatakan investor meremehkan tekad bank sentral untuk membawa inflasi di zona euro yang beranggotakan 20 negara kembali ke target 2%, dari 9,2% bulan lalu.
Kendati kenaikan 50 basis poin oleh ECB untuk Februari sepenuhnya diperkirakan, trader terombang-ambing antara kenaikan suku bunga 25 dan 50 bps untuk periode Maret di tengah harapan langkah Fed yang kurang agresif.
Di antara saham lainnya, Renault tergelincir 2,1% karena HSBC memangkas peringkat saham produsen mobil Prancis itu menjadi "hold" dari "buy".
Zur Rose turun 2,2% bahkan ketika pengecer obat online Swiss itu mengatakan pihaknya memperkirakan kerugian inti setahun penuh lebih kecil dari ekspektasi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin