S&P 500 Terperosok di Tengah Laporan Keuangan Variatif dan Kendala Teknis
Wednesday, January 25, 2023       05:19 WIB

Ipotnews - S&P 500 berakhir secara nominal lebih rendah, Selasa, pada penutupan sesi yang sulit, yang ditandai dengan rentetan laporan keuangan variatif dan kendala teknis saat bel pembukaan.
Serangkaian saham yang terdaftar di NYSE dihentikan di puncak sesi karena kerusakan teknis, yang menyebabkan kebingungan harga awal dan mendorong penyelidikan oleh Securities and Exchange Commission (SEC).
Lebih dari 80 saham terpengaruh oleh kesalahan tersebut, yang menyebabkan terjadinya ayunan di harga pembukaan pada lusinan saham, termasuk Walmart Inc dan Nike Inc, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (24/1) atau Rabu (25/1) pagi WIB.
"Semua orang mengalami masalah komputer, pertama maskapai penerbangan dan sekarang NYSE ," kata Tim Ghriskey, analis Ingalls & Snyder di New York. "Sepertinya itu cepat diperbaiki. Ini mengejutkan. Tak terduga."
Nasdaq bergabung dengan S&P 500 di wilayah negatif, sementara Dow berakhir sedikit lebih tinggi.
Musim laporan keuangan kuartal keempat berjalan lancar, dengan 72 perusahaan di S&P 500 telah mengumumkannya. Dari jumlah tersebut, 65% mengalahkan konsensus, hanya sedikit di bawah rata-rata jangka panjang 66%, menurut Refinitiv.
Secara agregat, analis sekarang memperkirakan laba S&P 500 sekitar 2,9% di bawah kuartal tahun lalu, turun dari penyusutan 1,6% (year-on-year) yang terlihat pada 1 Januari.
"The Fed akan memisahkan laporan keuangan dan melihat bagaimana kondisi ekonomi, mengingat kenaikan suku bunga dan masalah lain di luar sana," kata Ghriskey. "Kita semakin dekat ke titik di mana Fed melihat kemajuan yang cukup dalam pertarungan melawan inflasi untuk menghentikan kenaikan suku bunga dan itulah mengapa pasar bereaksi positif akhir-akhir ini."
Data ekonomi menunjukkan kontraksi yang lebih dangkal dari perkiraan di sektor manufaktur dan jasa pada pekan-pekan pertama tahun ini, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve meredam permintaan.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 104,4 poin, atau 0,31%, menjadi 33.733,96, S&P 500 kehilangan 2,86 poin, atau 0,07%, menjadi 4.016,95 dan Nasdaq Composite Index turun 30,14 poin, atau 0,27%, menjadi 11.334,27.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, industri memimpin persentase kenaikan, sementara jasa komunikasi mencatat kerugian terbesar.
Intercontinental Exchange Inc, pemilik New York Stock Exchange, anjlok 2,2% karena penyelidik SEC mencari penyebab gangguan teknis bel pembukaan, Selasa.
Saham Alphabet Inc merosot 2,1% setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan terhadap Google karena menyalahgunakan dominasinya dalam bisnis periklanan digital.
Konglomerasi industri, 3M Co dan General Electric Co, sama-sama memberikan panduan ke depan yang kurang memuaskan karena hambatan inflasi.
Saham 3M tersungkur 6,2% sementara saham General Electric menguat 1,2%.
Perusahaan kedirgantaraan/pertahanan Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp adalah studi yang bertolak belakang, dengan yang pertama mengeluarkan perkiraan laba yang mengecewakan, dan yang terakhir mengalahkan ekspektasi didorong permintaan travel yang solid.
Lockheed Martin dan Raytheon masing-masing melesat 1,8% dan 3,3%.
Operator kereta api, Union Pacific Corp, gagal memenuhi ekspektasi laba karena kekurangan tenaga kerja dan cuaca yang buruk menunda pengiriman. Sahamnya terjungkal 3,3%.
Microsoft melejit lebih dari 4% dalam  extended trading  setelah hampir gagal memenuhi estimasi pendapatan triwulanan.
Volume di bursa Amerika Serikat tercatat 10,58 miliar saham, dibandingkan rata-rata 10,61 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin