SDMU Konversi Utang Rp61 Miliar Jadi Saham
Thursday, October 16, 2025       10:19 WIB
  • Konversi Utang ke Saham: Utang Rp61,35 miliar kepada Tjoe Mien Sasminto akan dikonversi menjadi 1,1 miliar saham baru Seri B.
  • Dilusi Kepemilikan: Pemegang saham lama akan mengalami penurunan kepemilikan sebesar 49,56% pasca PMTHMETD.
  • Langkah ini bertujuan memperbaiki rasio keuangan dan membuka peluang kerja sama pengembangan armada kendaraan listrik

Ipotnews -- PT Sidomulyo Selaras Tbk () berencana melakukan konversi utang sebesar Rp61,35 miliar kepada kreditur utama Tjoe Mien Sasminto menjadi saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada 15 Oktober 2025, Perseroan akan menerbitkan sebanyak 1.115.466.100 saham baru Seri B dengan nominal Rp50 per saham. Konversi ini akan menyebabkan dilusi kepemilikan bagi pemegang saham lama sebesar 49,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMTHMETD.
Direktur Utama , Evelyn Magdalena Tjoe, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi utang yang telah disepakati bersama kreditur.
"Beberapa manfaat yang akan diperoleh perseroan dari PMTHMETD ini antara lain adalah penyelesaian kewajiban perseroan sehingga akan memperkuat struktur permodalan perseroan dan rasio utang terhadap ekuitas menurun," kata Evelyn dalam keterangannya, Kamis (16/10).
Dengan beban keuangan yang menurun diharapkan ke depan akan meningkatkan profitabilitas perseroan. Bahkan aksi korporasi ini digadang-gadang dapat perbaikan struktur keuangan.
"Dengan dilakukannya konversi utang menjadi saham, total liabilitas perseroan akan berkurang secara material, sehingga rasio liabilitas perseroan terhadap aset yang saat ini tercatat sebesar 83,81 persen dapat
turun menjadi lebih sehat," ulasnya.
Penurunan liabilitas ini secara langsung akan memperbaiki debt to assets ratio dan debt to equity ratio Perseroan, yang selanjutnya akan meningkatkan kepercayaan dari pihak perbankan, lembaga pembiayaan, maupun pihak investor.
Setelah perbaikan struktur keuangan melalui pelaksanaan PMTHMETD, perseroan berencana menjalin kerja sama strategis dengan mitra usaha dalam rangka pengembangan usaha.
Melalui kerja sama ini, perseroan akan memperoleh akses dan dukungan keuangan untuk menambah armada kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), yang secara langsung mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan penerapan praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Penambahan armada EV tersebut tidak hanya menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung program go green, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis.
Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Oktober 2025.(Marjudin/AI)

Sumber : admin
An error occurred.